Liputan6.com, Jakarta - Hoaks seputar penolakan vaksin Covid-19 masih beredar di tengah masyarakat, kondisi ini menjadi salah satu masalah dalam upaya pemerataan peningkatan kekebalan dari penularan penyakit yang diakibatkan virus SARS-CoV-2 tersebut.
Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi seputar penolakan vaksin Covid-19, hasilnya sebagian informasi tersebut hoaks.
Advertisement
Simak kumpulan hoaks penolakan vaksin Covid-19:
1. Video Rakyat Zulu Tolak Mandatori Vaksin
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video Rakyat Zulu menolak mandatori vaksin, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 29 September 2021.
Klaim video Rakyat Zulu menolak mandatori vaksin menampilkan sejumlah orang membawa benda bernentu panjang seperti tiang di jalan sambil berteriak dengan irama.
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"Rakyat Zulu sudah Muak dengan Mandatory Vaksin Pemerintah, yang selalu Meneror Rakyat dengan Polisi & Tentara. Mereka Turun dengan Tombak & Pedang, Siap Untuk Perang."
Benarkah video Rakyat Zulu menolak mandatori vaksin? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini.
2. Bill Gates Menolak Memvaksin Anaknya
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Bill Gates menolak memvaksin anaknya, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 21 Januari 2022.
Unggahan klaim Bill Gates menolak memvaksin anaknya berupa tangkapan layar artikle berjudul "Bill Gates' Former Doctor Says Billionaire 'Refused To Vaccinate His Children'", yang dimauat pada 7 Februari 2018 Locks News Network. Dalam tangkapan layar tersebut memuat foto Bill Gates, tiga orang anak dan seorang perempuan dewasa.
Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"Jika bill gates menolak untuk memvaksinasi anak-anaknya, mengapa Anda menerima? 😊😊
Sepertinya dia tahu sesuatu yang tidak kita ketahui. 😩."
Benarkah klaim Bill Gates menolak memvaksin anaknya? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.
3. FDA Menolak Suntikan Booster Vaksin Pfizer
Klaim salah seputar vaksin dan covid-19 masih beredar luas di media sosial. Salah satunya adalah klaim yang menyatakan bahwa suntikan booster vaksin Pfizer meningkatkan adanya infeksi jantung hingga kematian sehingga ditolak FDA.
Salah satu yang mempostingnya berada di Facebook pada 19 November 2021. Postingan tersebut menjelaskan narasi panjang salah satunya adalah tentang klaim suntikan booster vaksin Pfizer.
Berikut isi salah satu bagian teks narasi postingan tersebut:
"FDA USA saja sudah menolak suntikan booster vaksin Pfizer karena telah "terbukti" meningkatkan dan mengakibatkan infeksi dihati (severe heart infections) yg parah, bikin heart failure dan kematian"
Lalu benarkah klaim vaksin booster Pfizer mengakibatkan dan meningkatkan infeksi jantung dan kematian sehingga ditolak FDA? Simak hasil penelusurannya di sini.
4. Video Penutupan Pusat Vaksin Rumania karena 70 Persen Warga Menolak Disuntik
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video penutupan pusat vaksin di Rumania karena 70 persen warganya menolak disuntik. Video tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 1 Oktober 2021.
Klaim video penutupan pusat vaksin di Rumania karena 70 persen warganya menolak disuntik menampilkan sejumlah titik cahaya di halaman sebuah bangunan.
Dalam video tersebut terdapat tulisan sebagai berikut:
"Luar biasa.!!!
Pemerintah Rumania menutup semua pusat vaksin.!
Karena 70% warganya tidak mau
mau menerima suntikan Pemaksaan terhadap Rakyat tidak berhasil.
Rakyat menang.!"
Benarkah klaim video penutupan pusat vaksin di Rumania karena 70 persen warganya menolak disuntik? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.
5. CEO Pfizer Menolak Gunakan Vaksin Buatan Perusahaannya
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim CEO Pfizer Albert Bourla menolak gunakan vaksin buatan perusahaannya, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 8 Agustus 2021.
Unggahan CEO Pfizer Albert Bourla menolak gunakan vaksin buatan perusahaannya berupa video berdurasi 0.46 detik. Dalam video tersebut terdapat tulisan "CEO Pfizer menolak disuntik vaksin COVID-19.
CEO Pfizer Albert Bourla menolak untuk di vaksin buatan perusahaanya sendiri. "Usia saya 59 tahun; sehat, tidak bekerja di garus depan, jadi saya "tidak disarankan divaksinasi sekarang.""
Benarkah klaim CEO Pfizer Albert Bourla menolak gunakan vaksin buatan perusahaannya? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement