Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria bernama Simon Leviev jadi bahan perbincangan setelah Netflix merilis sebuah dokumenter true-crime terbarunya yang berjudul The Tinder Swindler.
Simon Leviev diketahui melakukan serangkaian aksi penipuan untuk mendapatkan jutaan dolar dari wanita yang ia temui di aplikasi Tinder, lalu pergi ke korban berikutnya sebelum orang itu sadar apa yang sesungguhnya telah terjadi.
Advertisement
Mengutip Women's Health, Jumat (4/2/2022), Simon yang mengaku sebagai "son of a diamond billionare" sebenarnya hanya nama lain dari Shimon Yehuda Hayut.
Dalam film dokumenter The Tinder Swindler itu, beberapa wanita mengungkapkan Simon mengaku sebagai putra miliarder berlian Lev Leviev, yang merupakan sosok sungguhan. Diketahui dia memang memiliki sembilan anak.
Padahal, mengutip Deseret News, pria 31 tahun asal Bnei Brak, Israel itu, tidak memiliki hubungan apa-apa dengan Lev Leviev.
Simon akan menemukan seorang wanita di Tinder lalu membuat mereka terpesona dengan hal-hal mewah seperti naik jet pribadi serta menginap di hotel mahal. Kepada tiga orang wanita, ia juga mengaku sebagai miliarder pendiri supplier perhiasan LLD Diamonds.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Melarikan Diri
Namun, ia lalu akan membuat sebuah krisis palsu dan membuat korban-korbannya mengumpulkan ribuan dolar untuk membantunya, mulai dari US$ 20 ribu hingga US$ 140 ribu.
Saat seorang korban sadar dia telah menjadi korban penipuan yang rumit, Simon lalu berpindah ke wanita lainnya. Ia pun sudah bergerak di seluruh dunia termasuk London, Roma, Barcelona, Mykonos, dan Tel Aviv.
Selama lebih dari satu dekade, Simon beraksi. Dia sempat didakwa dengan pencurian, pemalsuan, dan penipuan di Israel pada tahun 2011, karena mencairkan cek curian.
Namun, menurut The Times of Israel, dia melarikan diri dari negara itu sebelum dijatuhi hukuman.
Di 2017, ia ditangkap dan dihukum di Finlandia karena menipu wanita lalu dikembalikan ke Israel. Namun Simon lolos dan melarikan diri lagi dan menggunakan identitas baru untuk melanjutkan "karirnya" sebagai penipu.
Advertisement
Hanya Dipenjara 5 Bulan
Tahun 2019, Simon ditangkap lagi dan menjalani hukuman penjara. Meski begitu, hukumannya hanya berlangsung lima bulan dari seharusnya 15 bulan.
Pemotongan itu beralasan sebagai "bagian dari program yang bertujuan untuk mengurangi populasi penjara di tengah kekhawatiran wabah virus corona di antara narapidana."
Pernilla Sjoholm, salah satu korban Leviev dalam dokumenter Netflix mengatakan dirinya terkejut dengan keputusan untuk membebaskannya.
"Saya sangat kecewa dengan sistem peradilan (Israel) yang memberikan pengurangan hukuman kepada orang seperti itu," kata Sjoholm. "Dia menipu orang dan meninggalkan penjara setelah lima bulan? Apakah Anda menjadi gila di Israel?"
Simon Leviev sendiri diketahui memiliki akun Instagram dengan 200 ribu followers yang berisi unggahannya pamer kemewahan. Namun, akun yang bernama simon_leviev_official itu sudah diubah ke private.
(Dio/Ysl)
Infografis Waspada Penipuan Online Shop via Medsos
Advertisement