Menanti Laporan Tenaga Kerja AS, Rupiah Tergelincir

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Jumat sore ditutup melemah tipis

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Feb 2022, 17:30 WIB
Karyawan menunjukkan uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 80 poin atau 0,57 persen ke level Rp 14.050 per dolar AS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Jumat sore ditutup melemah tipis, seiring pasar yang saat ini sedang menunggu data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang dirilis nanti malam.

Rupiah sore ini ditutup melemah 3 poin atau 0,02 persen ke posisi 14.383 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan hari sebelumnya yaitu 14.377 per dolar AS.

"Rupiah bergerak sideways pada perdagangan hari ini dipengaruhi aksi pelaku pasar yang masih wait and see terhadap rilis data tenaga kerja AS yaitu Non-Farm Payroll (NFP) dan tingkat pengangguran," kata Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri seperti dikutip dari Antara, Jumat (4/2/2022).

Sebelumnya data tenaga kerja AS versi Automatic Data Purchasing Inc. (ADP) telah melaporkan penurunan jumlah tenaga kerja di sektor swasta menjadi 301 ribu pekerjaan pada bulan lalu.

Sementara itu data untuk periode Desember 2021 juga direvisi turun menjadi 776 ribu pekerjaan setelah laporan sebelumnya menunjukkan sebesar 807 ribu pekerjaan.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Sentimen Dalam Negeri

Teller menghitung mata uang Rupiah di Jakarta, Kamis (16/7/2020). Bank Indonesia mencatat nilai tukar Rupiah tetap terkendali sesuai dengan fundamental. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dari domestik, pelaku pasar akan menantikan rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal empat dan keseluruhan tahun 2021.

Ia memperkirakan ekonomi tumbuh 5,06 persen pada triwulan IV-2021, sedangkan untuk keseluruhan tahun lalu yakni 3,69 persen.

Selain itu masih terdapat sentimen kekhawatiran pasar akan peningkatan kasus Omicron yang meningkat di dalam negeri

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya