Aktivitas Gunung Anak Krakatau Meningkat, Semburan Abu Vulkanik Capai 1.000 Meter

Sejak Kamis, aktivitas Anak Krakatau masih meningkat.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Feb 2022, 03:00 WIB
Gunung Anak Krakatau. (Dok. Instagram/krakatau_ca_cal/https://www.instagram.com/p/CQV8nmCnPW1/)

Liputan6.com, Jatim - BMKG Stasiun Geofisika Tangerang mengeluarkan peringatan dini untuk menjauhi Pantai Selat Sunda, guna mewaspadai potensi gelombang tinggi dan waspada erupsi Gunung Anak Krakatau, Jumat (4/2/2022).

"Peringatan dini dikeluarkan mengingat adanya hembusan abu vulkanik di Gunung Anak Krakatau," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Tangerang, Suwardi, Jumat (4/2/2022).

Sebelum mengeluarkan penringatan dini, lanjutnya pihaknya sudah mengadakan rapat internal. Peringatan dini itu disebar sebagai bentuk peringatan dini dan kewaspadaan di masyarakat dan stakeholder.

Ia menyebut sejak Kamis, aktivitas Gunung Anak Krakatau masih meningkat. Bahkan semburan abu vulkaniknya mencapai 1.000 meter dari puncaknya.

"Pesan peringatan dini hanya segitu (isinya), sebagai bentuk kewaspadaan. Mengingat adanya hembusan abu vulkanik di Gunung Anak Krakatau yang dikeluarkan oleh PVMBG," ujarnya.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:


Pemantauan Kondisi Gunung Anak Krakatau

Suwardi memastikan peralatan BMKG dan PVMBG untuk memantau kondisi Anak Krakatau dan ketinggian air laut di Selat Sunda, berfungsi dengan baik.

Termasuk alat ukur water level dan kegempaan juga terpasang di sekitar Pulau Sebesi dekat Anak Krakatau dan perairan Selat Sunda.

Kepada seluruh masyarakat di pesisir Selat Sunda diharapkan tetap beraktivitas seperti biasa, tidak perlu panik. Namun tetap waspada terhadap aktivitas Gunung Anak Krakatau.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya