Mengenang Derby Milan Paling Ikonik, Foto Rui Costa dan Materazzi Jadi Saksi

Derby della Madonnina pernah jadi laga terpanas di dunia. Mengandalkan bintang masing-masing, Inter Milan dan AC Milan berduel demi mempertaruhkan gengsi dan kemenangan.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 05 Feb 2022, 19:09 WIB
Duel AC Milan Vs Inter Milan pada lanjutan Liga Italia 2021/2022 di San Siro, Senin (8/1/2021) berakhir dengan skor 1-1. (AFP/Tiziana Fabi)

Liputan6.com, Jakarta - Derby della Madonnina pernah jadi laga terpanas di dunia. Mengandalkan bintang masing-masing, Inter Milan dan AC Milan berduel demi mempertaruhkan gengsi dan kemenangan.

Namun, penurunan performa kedua tim serta meredupnya Liga Italia membuat pamor Derby Milan ikut anjlok. Meski begitu, baik Inter dan Milan tengah menyusun kekuatan kembali. 

Usai meruntuhkan dominasi Juventus musim lalu, I Nerazzurri merupakan kandidat terkuat juara. Sementara AC Milan berada di jalur tepat dalam usaha mengembalikan kejayaan.

Kini kedua tim kembali bertarung di Serie A. Laga Inter vs Milan pun menjanjikan cerita menarik, melanjutkan momen-momen spesial yang tercipta dari partai sebelumnya.

Berikut lima insiden paling dikenang di Derby della Madonnina pada abad ke-21:


Inter vs Milan, 12 April 2005

Derby Milan merupakan pertandingan sepak bola di Italia yang mempertemukan AC Milan dan Inter Milan

Ingat foto ikonik yang menampilkan Rui Costa dan Marco Materazzi berdampingan menatap kepulan asap di lapangan? Momen tersebut terjadi pada derby ini. 

Inter Milan menatap leg kedua perempatfinal Liga Champions 2004/2005 dengan misi sulit. Mereka sudah kalah 0-2 di leg pertama. 

Namun, Inter gagal mencuri gol cepat untuk kebangkitan tim. Gawang Fransesco Toldo justru dibobol oleh Andriy Shevchenko pada menit ke-30. 

Kegagalan tuan rumah mencatat nama di papan skor memancing amarah suporter. Tifosi Inter yang tak puas melempar flare ke lapangan yang salah satunya mengenai kiper Milan, Nelson Dida. 

Lapangan berubah menjadi medan perang yang penuh api dan kepulan asap. Wasit menilai laga sulit untuk dilanjutkan dan menyatakan kemenangan 3-0 untuk AC Milan.

 


Inter vs Milan, 11 Desember 2005

2. Adriano - Adriano bergabung dengan Inter Milan di tahun 2004 dengan nilai kontrak mencapai 23,4 juta Euro. (AFP/Damien Meyer)

Pertemuan sengit antara Milan melawan Inter pernah terjadi pada 11 Desember 2005. Laga ini adalah partai pertama setelah derby ikonik di perempat final Liga Champions pada bulan April tahun tersebut. 

Inter yang saat itu digasak Milan 3-0 mengusung misi balas dendam di Liga Italia. Balas dendam pun sukses dilampiaskan Nerazzurri pada laga ini lewat kemenangan dramatis 3-2. 

Duel ini berlangsung sengit ketika Adriano dan Andriy Shevchenko sama-sama mencetak gol untuk menutup babak pertama dengan hasil imbang 1-1. Pada babak kedua, striker ikonik Inter, Obafemi Martins, membawa Nerazzurri unggul sebelum kembali disamakan oleh bek Milan, Jaap Stam. 

Inter akhirnya sukses memastikan kemenangan usai mencetak gol di masa injury time, lagi-lagi lewat aksi Adriano. Kemenangan ini sekaligus mengakhiri rekor tak pernah menang Inter atas Milan dalam 10 pertemuan terakhir sebelumnya kala itu. 

 


Milan vs Inter, 21 Februari 2004

Clarence Seedorf - Gelandang tangguh ini merupakan salah satu jebolan akademi Ajax yang terbilang sukses besar. Seedorf pernah merasakan tiga gelar Liga Champions di tiga klub yang berbeda yakni bersama Ajax, Real Madrid dan AC Milan. (AFP/Paco Serinelli)

Bagi penggemar Milan era 2000-an awal, laga ini pasti akan selalu dikenang. Sebab, I Rossoneri menorehkan comeback fantastis melawan rival sekota.

Dalam laga ini, Milan tertinggal 0-2 di babak pertama akibat ulah Dejan Stankovic dan Cristiano Zanetti.

Tengah berada di puncak klasemen dan tak ingin kehilangan kesempatan untuk menjaga peluang juara, Milan coba bangkit selepas jeda. Keajaiban pun tercipta.

Milan secara gemilang menyamakan kedudukan dalam tempo dua menit berkat gol John Dahl Tomasson dan Ricardo Kaka.

I Rossoneri lalu memastikan kemenangan berkat tendangan Clarence Seedorf. Kemenangan ini terbukti penting karena di akhir musim Milan sukses merebut Scudetto.

 


Inter vs Milan, 11 Maret 2007

Luiz Ronaldo (kiri) kala membela AC Milan. (AFP/Filippo Monteforte)

Derby ini menjadi spesial karena keberadaan Ronaldo di kubu AC Milan. Seperti diketahui, Ronaldo merupakan mantan pemain bintang Inter di pengujung 90-an. 

Alih-alih tertekan oleh cemoohan suporter, Ronaldo justru mencetak gol pembuka pada menit ke-40. Ia bahkan melakukan selebrasi meski yang dibobol adalah klub lamanya. 

Sayang bagi Milan, di akhir laga mereka harus menanggung malu. Inter sanggup bangkit dengan membalikkan kedudukan lewat aksi Julio Cruz dan Zlatan Ibrahimovic. 

 


Inter vs Milan, 11 Mei 2001

Andriy Shevchenko berhasil mencetak dua gol sekaligus membantu AC Milan menang 6-0 atas Inter Milan, pada laga pekan ke-30 Serie A di San Siro, 11 Mei 2001. (dok. AC Milan)

Kekalahan super memalukan pernah dirasakan Inter dari Milan pada derby yang digelar 11 Mei 2001. Dalam laga tersebut, Inter yang tampil sebagai tuan rumah dibabat enam gol tanpa balas. 

Gol-gol Rossoneri dicetak oleh Gianni Comandini, Federico Giunti, Serginho dan Andriy Shevchenko. Comandini dan Shevchenko masing-masing mencetak dua gol di laga tersebut. 

Hasil ini menjadi laga dengan margin kemenangan terbesar dalam sejarah Derby della Madonnina. Bahkan, laga itu masih sering jadi bahan ejekan dari fans Milan untuk Inter.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya