Liputan6.com, Medan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menyatakan telah mempersiapkan antisipasi kemungkinan lonjakan Covid-19, terutama varian omicron. Kesiapan itu yakni dalam ketersedian tempat tidur (BOR) di Rumah Sakit, obat-obatan, serta oksigen.
Hal itu disampaikan Gubernur Edy saat mengikuti rapat secara virtual tentang perkembangan kasus Covid-19 dan evaluasi PPKM di luar Jawa-Bali bersama Menko Perekonomian, Airlangga Hartato, Gubernur, dan Wali Kota di luar Jawa-Bali, serta Kementerian terkait.
"Pastinya kami akan melakukan yang terbaik dengan lonjakan terus terjadi sampai saat ini," kata Edy di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman, Kota Medan, Sabtu (5/2/2022).
Baca Juga
Advertisement
Edy melaporkan, untuk Sumut sendiri, dari data yang update per tanggal 4 Februari 2022 terjadi kenaikan sebanyak 198 kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan total 107.145 kasus sampai hari ini.
Sedangkan jumlah vaksinasi Covid-19 yang telah dilaksanakan sampai hari ini untuk masyarakat telah mencapai 70 persen di 33 kabupaten/kota.
"Angka ini adalah rata-rata vaksin dosis satu untuk masyarakat. Untuk tenaga medis telah dilaksanakan keseluruhannya," sebutnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Antisipasi Lonjakan Kasus
Menko Perekonomian, Airlangga Hartato kesempatan itu memerintahkan Pemerintah Daerah (Pemda) terutama di 10 provinsi di luar Jawa dan Bali untuk menyiapkan antisipsi lonjakan kasus Covid-19, terutama varian omicron, di antaranya Kota Medan yang mengalami lonjakan secara siginifikan.
"Segala persiapan harus dilakukan, agar lonjakan ini tidak terus terjadi seperti pada varian delta. Saya minta Pemda mempercepat vaksinasi pada masyarakat, menyiapkan ketersedian BOR, obat-obatan, oksigen di RS," sebutnya.
Advertisement
Dirawat di Rumah Sakit
Menteri Kesehatan, Budi G Sadikin, meminta masyarakat yang terkena varian omicron dengan gejala berat dan sedang untuk dirawat di rumah sakit. Sementara pada yang bergejala ringan dan tanpa gejala untuk dilakukan isolasi mandiri dan terpusat.
"Untuk ketersedian obat-obatan dan oksigen, telah dikirim keseluruh daerah dan meminta Satgas untuk dapat mengantisipasi ketersedian tersebut bila terjadi keterlambatan," tandasnya.