Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Kabinet (Sekab) Pramono Anung berbagi pengalamannya bekerja selama tujuh tahun dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Dia mengaku pernah meminta seorang Menteri Koordinator (Menko) yang baru tiba di New York, Amerika Serikat pulang ke Indonesia untuk mengikuti sidang kabinet paripurna bersama Jokowi.
Sebagai seorang sekretaris kabinet, Pramono bertugas untuk mengelola pelaksanaan rapat, baik itu sidang kabinet paripurna maupun rapat terbatas. Untuk itu, dia terkadang harus bersikap tegas kepada para menteri kabinet.
"Ada seorang Menko, saya nggak cerita siapa. Baru terbang mendarat di New York, kemudian ada sidang kabinet paripurna. Dia minta izin untuk enggak ikut. Saya bilang, 'enggak, harus ikut'," kata Pramono Anung dalam Podcast Kabinet dan Setkab (Podkabs) yang dilihat di YouTube Sekretariat Kabinet, Sabtu (5/2/2022).
Baca Juga
Advertisement
Dia pun meminta menteri tersebut segera pulang ke Tanah Air untuk menghadiri rapat bersama Presiden Jokowi. Hanya saja, Pramono enggan menyebut siapa sosok menteri koordinator tersebut.
"Pulang, daripada nanti Pak Menko, saya gak sebut namanya ya. 'Daripada nanti saya enggak kirimin surat undangan lagi loh'," ucap Pramono menirukan pembicaraannya dengan menteri tersebut.
Pramono mengatakan, dia harus tahu kapan mesti bersikap tegas dan memberikan toleransi kepada menteri kabinet. Menurut dia, sidang kabinet harus diikuti oleh semua menteri apapun jabatannya.
"Misalnya, sebagai contoh kalau sidang kabinet paripurna itu yang sebulan sekali, menteri siapapun, mau menko mau minta izin, saya tidak kasih. Karena memang presiden juga meminta semua menteri hadir (di sidang kabinet paripurna)," jelas dia.
Menteri yang Tidak Terkait dalam Ratas Diberi Izin Tak Hadir
Lebih lanjut Pramono mengatakan, dia akan memberi sedikit kelonggaran untuk rapat terbatas bagi menteri yang tidak terkait dengan pembahasan dalam rapat untuk tidak hadir.
"Untuk sidang kabinet paripurna, saya biasanya mau siapa aja pasti nggak (kasih izin). Tapi kalau untuk rapat terbatas, jadi bagi yang menteri yang akan presentasi dia akan tetap harus ada. Tetapi yang bukan yang menjadi main topiknya, diizinkan, bolehlah (tidak hadir)," tuturnya.
"Karena kalau minta izin ke presiden, diizinkan. Saya bagian galaknya enggak apa-apa lah. Orang mau enggak seneng, nggak apa-apa," sambung Pramono.
Advertisement