Liputan6.com, Jakarta - Platform belajar pengembangan situs web dan pemrograman Sekolah Koding menggratiskan konten-kontennya bagi pengguna.
Hilman Ramadhan, pendiri Sekolah Koding, menyampaikan pengumuman tersebut dalam sebuah artikel di Sekolahkoding.com.
Hilman membeberkan alasan mengapa dia mendirikan Sekolah Koding tujuh tahun lalu. Dia mengaku mendapati kesulitan untuk menemukan konten tentang belajar pemrograman berbahasa Indonesia yang tertata rapi kala itu.
Baca Juga
Advertisement
"Sebuah proyek sampingan yang sangat menyenangkan," tutur Hilman.
Hilman berujar, pada mulanya dia hanya ingin menjalankan Sekolah Koding selama lima tahun. Namun seiring waktu berjalan, dia merasa terlena karena selama itu tak ada jadwal kerja pasti baginya dan penghasilan pasif dari Sekolah Koding secara tidak langsung membuatnya berada di zona nyaman.
"Meskipun lewat dari target waktu yang saya rencanakan [lima tahun], saya sudah memantapkan hati untuk memulai petualangan baru dan mendapatkan banyak pengalaman yang bisa dibagikan lagi nanti," ujar Hilman.
Capai 150 Ribu Pengguna
Sejak didirikan pada tujuh tahun lalu, kata Hilman, Sekolah Koding telah memiliki lebih dari 150 ribu orang pengguna terdaftar dan lebih dari 1.000 video belajar pemrograman.
Mengenai pengguna premium yang masih aktif, Hilman memastikan bahwa tidak akan ada kerugian bagi siapa pun.
"Kamu tetap bisa belajar seperti biasa. Tidak perlu khawatir. Terima kasih sudah menjadi user premium! Tanpa kalian tidak mungkin [Sekolah Koding] bisa berjalan sejauh ini!" tutur Hilman menegaskan.
Advertisement
Rencana Hilman
Selepas keputusannya menggratiskan Sekolah Koding, Hilman mengatakan bahwa dia sedang bekerja sama dengan seorang indiehacker untuk mengembangkan sebuah produk.
"Saya masih tertarik dengan programming, karena itu saya ingin bekerja seperti teman-teman lain, mendapat masalah dan tantangan yang menarik setiap hari. Tidak lupa terus membuat produk yang bisa memudahkan hidup orang lain," kata Hilman.