Liputan6.com, Jakarta Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Kemenhub, Budi Setiyadi mengimbau para operator kapal untuk waspada ketika melintas di dekat Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda.
Imbauan ini terkait dengan erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda yang terjadi pada Jumat, 4 Februari 2022 juga kondisi cuaca di lokasi tersebut.
Advertisement
Hal ini disampaikannya pada Rapat Koordinasi Antisipasi Erupsi Gunung Anak Krakatau pada Sabtu 5 Februari 2022 malam.
"Diharapkan para Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) di wilayahnya segera memperingati operator kapal agar lebih waspada. Bukan hanya karena erupsi, tapi juga karena cuaca yang sedang buruk," ujar Budi.
Selain itu, pelu penyiapan tempat-tempat perlindungan bagi kapal pada situasi darurat. Hal ini penting dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kapal akibat cuaca buruk.
"Nantinya informasi mengenai cuaca, gempa, maupun erupsi akan ditayangkan melalui videotron yang telah dipasang oleh BPTD Wilayah VI Provinsi Bengkulu & Lampung yang terletak di Pelabuhan Bakauheni," tambah Budi.
Komunikasi
Budi juga meminta agar setiap instansi terkait dan stakeholder mempersiapkan Standard Operating Procedure (SOP) dan Contingency Plan dalam antisipasi terjadinya erupsi, gelombang tinggi, maupun tsunami.
"Komunikasi antar institusi terkait serta stakeholder nanti akan dilakukan melalui Grup WhatsApp. Selain itu, untuk memudahkan komunikasi dan pengendalian juga akan dibentuk suatu Call Center," kata Budi.
Sebagai bentuk antisipasi lainnya, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Marta Hadisarwono menyampaikan akan menugaskan para personil Unit Pelaksana Teknis (UPT) untuk bergabung bersama personil Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Vulkanologi di Pos Pantau Erupsi Gunung Anak Krakatau.
Rapat Koordinasi ini dihadiri juga oleh Deputi Bidang Geofisika BMKG, Suko Prayitno Adi, para Direktur di lingkungan Ditjen Hubdat, para kasubdit di Direktorat TSDP, Kepala BPTD Wilayah VIII Provinsi Banten, Handjar Dwi Antoro, Kepala BPTD Wilayah VI Provinsi Bengkulu dan Lampung, Sigit Mintarso, para Direktur PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero), para SGM dan GM Pelabuhan Merak dan Bakauheni, serta para Kepala Stasiun Geofisika dan Maritim (BMKG).
Advertisement