Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir menyambangi Kabupaten Ponorogo dan menemui seniman Reog Bantarangin. Riuh warga menyambut datangnya Menteri Erick ke wilayah tersebut itu.
Kedatangan Menteri Erick disambut meriah oleh warga sekitar, selain itu, ia juga ditawari untuk naik ke kepala Dadak Merak Reog Bantarangin yang disambut keriuhan masyarakat.
Advertisement
“Kita melihat bagaimana potensi wisata di Ponorogo dan kita akan bangun bersama-sama,” katanya di Ponorogo, ditulis Minggu (6/2/2022).
Informasi, Bantarangin merupakan daerah asal muasal terbentuknya Reog Ponorogo. Reog Bantarangin berawal dari kisah budaya yang menceritakan perjuangan Raja Prabu Klono Sewandono, dari Kerajaan Bantarangin Ponorogo, yang ambisi meraih cintanya.
Kisah Bantarangin memberikan pesan keyakinan, keteguhan, pengorbanan seorang pemimpin dalam mewujudkan cita-cita. Kecerdasan, loyalitas Bujang Anom dalam melayani tuannya.
Mendengar kisah sejarah tersebut, Menteri Erick menilai Reog Ponorogo bisa menjadi nilai budaya yang jadi pesona Ponorogo. Ditambah, Bantarangin sudah mempunyai kelompok Reog yang sudah mendunia.
“Potensi wisata Ponorogo dibangun apalagi di sini ada 700 kelompok Reog,” katanya.
Menteri Erick mendorong Reog Ponorogo ini untuk bisa masuk ke Unesco, organisasi nonprofit tentang edukasi hingga kebudayaan internasional. Meski Reog Ponorogo Bantarangin sendiri telah jadi pertunjukkan budaya kelas internasional.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Go Internasional
Misalnya, Reog Ponorogo Bantarangin merupakan Paguyuban Seni Reog yang sudah melanglang buana tampil di Melbourne, Belanda, Tiongkok, Taiwan dan sejumlah negara lainnya. Tujuannya, baik untuk diplomasi maupun pentas gelaran seni internasional.
“Cooba masuk ke Unesco, kita coba bersama pak bupati, perjuangkan banyak juga kebudayaan bangsa indonesia untuk dipatenkan,” katanya.
Menteri Erick menekankan pesona Reog Ponorogo ini perlu dijaga agar tidak lagi diklaim oleh negara. Ia menyebut perlu adanya upaya menjaga warisan budaya Indonesia dengan mematenkan hak intelektual milik Indonesia.
“Kita harus menjaga Reog, batik, kita harus patenkan dengan Pemda, orang-orang kebudayaan, kita coba list,” pungkasnya.
Baca Juga
Advertisement