Daftar 5 Hotel di Bali Tawarkan Karantina Sistem Bubble ke Turis Asing

Pemerintah telah menyediakan lima hotel di Bali yang melayani program Warm Up Vacation untuk para turis asing

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Feb 2022, 21:00 WIB
PT Hotel Indonesia Natour (Persero) (HIN) siap menyambut bisnis New Normal (dok: HIN)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah menyediakan lima hotel di Bali yang melayani program Warm Up Vacation untuk para Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) atau turis yang datang ke Indonesia.

Kelima hotel ini yaitu Grand Hyatt Nusa Dua (Nusa Dua), Westin Resort (Nusa Dua), Griya Santrian (Sanur), Viceroy (Ubud), dan Royal Tulip (Jimbaran).

"Ada 5 hotel karantina sistem bubble yang digunakan untuk program warm up vacation," kata Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf, Kurleni Ukar dalam keterangan resminya, Jakarta, Minggu (6/2).

Di lima hotel tersebut, PPLN tidak hanya menjalani karantina di dalam kamar. Melainkan bisa beraktivitas di berbagai fasilitas yang disediakan pengelola hotel.

Nia saat ini sudah ada 19 hotel lainnya yang sedang dalam tahap perizinan untuk ikut menjalankan program Bali Warm Up Vacation. Ke depan, jumlah hotel yang memberikan layanan ini akan semakin bertambah untuk menyesuaikan dengan selera para tamu asing.

"Hal ini dimaksudkan agar PPLN dapat memiliki variasi pilihan sesuai dengan seleranya," ujar Nike.

Selain itu, turis asing juga bisa memilih hotel untuk tempat karantina biasa seperti yang ada di Jakarta atau wilayah lainnya yang bukan area travel bubble. Namun PPLN tidak hanya bisa beraktivitas di dalam kamar hotel atau villa yang disewa.

"Di hotel karantina yang tidak menerapkan sistem bubble, PPLN hanya dibolehkan beraktivitas di dalam kamar atau villa saja, tidak boleh keluar," kata Nike.

Meski begitu, di Bali terdapat pilihan hotel karantina yang menawarkan villa dengan kolam renang pribadi. Sehingga PPLN dapat merasakan suasana yang lebih menyenangkan dibandingkan karantina di daerah lain.

"Saat ini hotel karantina biasa ini berjumlah 61 hotel, dengan lebih dari 3400 kamar” ujar Kurleni.

Dalam mendukung program Bali warm up vacation ini, pengajuan e-visa yang berkunjung ke Indonesia turut dipermudah. Wisatawan dapat langsung cek regulasinya di Kemenkumham untuk pengajuan dan permohonan e-visa tersebut.

"Pihak imigrasi juga menyediakan hotline bagi agen perjalanan yang mengurus e-visa untuk wisata, atau untuk informasi lebih lanjut bisa mengakses https://visa-online.imigrasi.go.id/," ujar Nia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Testimoni Turis Asing

Beberapa wisatawan dari Jepang tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menggunakan penerbangan inagurasi Garuda Indonesia. (dok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf)

Naomi, salah satu wisman asal Jepang yang mengikuti program mengaku tertarik dengan program yang ditawarkan pemerintah. Selama masa karantina, dia bisa menikmati fasilitas yang ada di hotel di luar kamar.

"Sejauh ini Saya puas dengan paket dan fasilitas yang disediakan dalam skema bubble ini," kata Naomi.

Menurutnya skema tersebut seperti menikmati liburan di tempat (staycation) yang telah menjadi tren wisata baru sejak pandemi. Bahkan dia telah memberikan testimoni kepada jurnalis dari negara asalnya tentang pengalamannya mengikuti program Bali Warm Up Vacation.

"Hari ini, saya menerima pesan elektronik dari jurnalis Jepang di Tokyo, dia mengatakan tertarik untuk menggali lebih jauh mengenai ide Bali warming up vacation ini," ujar Naomi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya