Liputan6.com, Jakarta- Ahmad Mukhlisin dulunya seorang peternak kambing. Berjumlah 10 ekor, namun bukan dia pemiliknya— Ahmad hanya mengurusnya.
Namun, karena merasa kebutuhan ekonomi semakin mendesak, dia akhirnya memutuskan untuk mencari jalan lain dalam berpenghasilan.
Advertisement
Bermodalkan tekad dan rasa ingin tahu, Ahmad akhirnya belajar cara melukis teknik pirografi secara otodidak dari media sosial. Pirografi sendiri adalah teknik melukis dengan cara dibakar di atas kayu.
“Belajarnya dari pengalaman langsung mencoba,” ungkap Ahmad saat ditemui Tim Berani Berubah.
Untuk mediumnya, Ahmad memanfaatkan limbah kayu yang ada. “Bahan-bahannya saya kalau dari kayu ambil limbah dari panglong yang nggak kepakai saya manfaatkan dan triplek juga,” tutur dia.
“Solder dari trafo rakitan itu dan gas,” jelas Ahmad lebih lanjut.
Siapa sangka, ternyata bakat Ahmad dalam melukis membuatnya cepat dalam belajar teknik pirografi. Karyanya pun bisa terjual cukup mahal, yakni berkisar dari Rp 150.000 hingga Rp 500.000.
Selain itu, Ahmad juga mampu membuat lukisan di atas lampu hias, ukiran kayu, miniatur, dan lain sebagainya.
Salah satu pelanggannya, Fitria Amalia, turut merasa kagum dengan hasil karya Ahmad. Dia memesan lampu tidur bernuansa kaligrafi, dan mengaku puas dengan hasil yang didapat.
“Pertama kali aku lihat di sosmed, terus aku tertarik karena ternyata bukan cuma lukis aja, tapi juga bisa pesan lampu kaligrafi gitu buat di rumah,” ucap Fitria.
“Kebetulan buat kado juga aku buat hadiah teman yang mau wedding jadi aku pesan,” tambahnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Harus Berani Mencoba
Kini, Ahmad bisa tersenyum lega. Uang tambahan didapat, kebutuhan tercukupi, dan ini semua bisa terwujud karena dia berani mencoba hingga mampu menghasilkan uang dari hobi melukisnya.
“Kita punya basic melukis atau punya keahlian ya kita kembangin deh, belajar terus sampai orang-orang itu menghargai karya kita,” ujar Ahmad.
“Yang jelas saya bangga ya bisa berkarya terus orang-orang pada suka dengan karya saya. Mencari peluang bisnis bisa dimana saja dan belajar bisa dimana saja,” dia mengakhiri.
Pastinya cerita ini menjadi kisah inspiratif untuk pantang menyerah di saat kondisi terpuruk. Yuk, ikuti kisah ini maupun yang lainnya dalam Program Berani Berubah, hasil kolaborasi antara SCTV, Indosiar bersama media digital Liputan6.com dan Merdeka.com.
Program ini tayang di Stasiun Televisi SCTV setiap Senin di Program Liputan6 Pagi pukul 04.30 WIB, dan akan tayang di Liputan6.com serta Merdeka.com pada pukul 06.00 WIB di hari yang sama.
Advertisement