Harga Bitcoin Koreksi, Ini Tanggapan CEO MicroStrategy Michael Saylor

Harga bitcoin capai rekor tertinggi pada 9 November 2021 di kisaran USD 69.000. Namun, sejak itu harga bitcoin susut 41 persen menjadi USD 40.000.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Feb 2022, 17:33 WIB
Ilustrasi bitcoin (Foto: Visual Stories/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - CEO Microstrategy Michael Saylor optimistis terhadap harga bitcoin ke depan. Hal ini setelah harga bitcoin susut dari harga tertinggi. Adapun Saylor menempatkan dana di bitcoinMic

"Jangka waktu saya adalah satu dekade atau lebih,” ujar Saylor dilansir dari Yahoo Finance, ditulis Minggu (6/2/2022).

MicroStrategy mengungkapkan membeli bitcoin dengan harga sekitar USD 25 juta atau sekitar Rp 359,26 miliar (asumsi kurs 14.385 per dolar AS) pada 30 Desember 2021 dan 31 Januari 2022. Harga rata-rata per koin USD 37.865.

MicroStrategy kini memegang 125.051 bitcoin senilai USD 4,8 miliar mencerminkan fokus Saylor dalam diversifikasi pembuat perangkat lunak menjadi teknologi yang menjanjikan.

“Orang membeli bitcoin karena mereka ingin membeli aset yang dipahami mungkin memiliki nilai dalam 100 tahun. Sebenarnya tidak ada security trading di Nasdaq, yang saat ini Anda dapat pahami 100 tahun dari sekarang,” kata dia.

Terlepas dari potensi bitcoin, harga kripto melemah setelah aksi jual sehingga menekan sektor saham teknologi.

Harga bitcoin capai rekor tertinggi pada 9 November 2021 di kisaran USD 69.000. Namun, sejak itu harga bitcoin susut 41 persen menjadi USD 40.000. Adapun MicroStrategy tidak luput dari aksi jual bitcoin.

Perseroan terpaksa membukukan biaya penurunan aset digital USD 146,6 juta pada kuartal IV 2021 seiring penurunan nilai kapitalisasi pasar bitcoin.

“Jelas akan lebih baik jika ada akuntansi nilai wajar untuk perusahaan publik. Jika kita pernah melihat transisi dari indefinite intangible ke akuntansi wajar itu akan menjadi katalis untuk lebih banyak aksi korporasi,” kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Harga Kripto pada Sabtu pagi 5 Februari 2022

Ilustrasi bitcoin dan ethereum (Foto: Unsplash/Thought Catalog)

Sebelumnya, harga bitcoin, ethereum, dan jajaran kripto teratas lainnya masih melanjutkan penguatan pada Sabtu pagi, 5 Februari 2022.

Berdasarkan data Coinmarketcap, bitcoin dengan kapitalisasi pasar terbesar masih menguat dalam satu hari terakhir dengan naik 11,71 persen.

Saat ini, harga bitcoin berada di posisi USD 41.638,25 atau sekitar Rp 599,42 juta (asumsi kurs Rp 14.396 per dolar Amerika Serikat). Selama sepekan, harga bitcoin menguat 9,83 persen.

Ethereum yang menjadi kripto terbesar kedua juga melanjutkan kenaikan dalam 24 jam terakhir. Harga ethereum menguat 11,08 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga ethereum juga menanjak 16,28 persen. Saat ini, harga ethereum berada di posisi USD 2.9843,83 atau sekitar Rp 42,94 juta.

Sementara itu, harga tether, kripto terbesar ketiga melemah tipis dalam 24 jam terakhir. Harga tether susut 0,02 persen menjadi USD 1,00. Selama sepekan, harga tether cenderung stagnan.

Di sisi lain, harga binance coin cenderung menguat.  Harga binance coin naik 7,6 persen dalam 24 jam terakhir. Saat ini, harga binance coin berada di posisi USD 399,59 atau sekitar Rp 5,74 juta. Harga binance coin dalam sepekan naik 2,78 persen.

Selain tether, harga USD coin juga melemah. Dalam 24 jam terakhir,harga USD coin susut 0,05 persen menjadi USD 0,994. Selama sepekan, harga USD coin juga tergelincir 0,05 persen.

Sementara itu, harga cardano atau ADA masih menguat dalam 24 jam terakhir. Harga cardano naik 7,09 persen menjadi USD 1,13. Demikian juga dalam sepekan, harga cardano melonjak 7,12 persen.

Penguatan juga diikuti kripto terbesar lainnya yaitu harga solana. Harga solana naik 10,76 persen dalam 24 jam terakhir. Harga solana berada di posisi USD 111,87. Sementara itu, selama sepekan, harga solana melambung 19,82 persen.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya