Liputan6.com, Bantul - Pihak Sat Lantas Polres Bantul masih terus melakukan penyelidikan terkaitan kecelakaan maut bus pariwisata AB 1507 EH di ruas jalan Dlingo-Imogiri tepatnya di Bukit Bego Padukuhan Kedungbuweng Kalurahan Wukirsari Kapanewon Imogiri Bantul, Minggu (6/2/2022) siang.
Kanit Penegakan Hukum Sat Lantas Polres Bantul, Iptu Maryana menuturkan, pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan terhadap para saksi yang diperkirakan mengetahui peristiwa kecelakaan tersebut. Di samping itu, pihaknya juga mengamankan beberapa komponen bus tersebut.
"Kami amankan speedometer dari bodi bus tersebut," ujar dia.
Baca Juga
Advertisement
Maryana menambahkan, pihaknya mengamankan speedometer bus untuk mengetahui kecepatan saat terjadi kecelakaan. Namun analisa sementara dari bus speedometer bus tersebut melaju dengan kecepatan 40 kilometer perjam.
Untuk sementara, lanjutnya, pihaknya baru berhasil mengamankan speedometer dari bodi bus. Untuk sparepart lainnya pihaknya belum mengamankannya karena memang belum bisa mengambilnya dari bodi bus yang masih berada di pinggir jalan.
"Speedometer diambil, kecepatan sekitar 40 km. Kita amankan untuk melihat kecepatannya. Yang lain belum kita ambil karena tidak bisa," tutur dia.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Rombongan Karyawan Konveksi Sukoharjo
Berdasarkan informasi sementara yang dia himpun, bus tersebut adalah rombongan karyawan sebuah perusahaan konveksi di Sukoharjo Solo. Bus tersebut awalnya berkunjungan ke Tebing Breksi, kemudian ke Hutan Pinus Mangunan dan terakhir ke Pantai Parangtritis.
Seperti diketahui, bus tersebut membawa rombongan wisatawan dari Solo tersebut Usai mengunjungi Hutan Pinus Mangunan Dlingo. Rombongan tersebut hendak meneruskan liburan mereka ke Pantai Parangtritis.
"Sopir memilih jalur Dlingo-Parangtritis karena lebih pendek dan lebih cepat waktu tempuhnya,"papar dia.
Dugaan sementara, Maryana menambahkan, penyebab kecelakaan tersebut dikarenakan sopir bus tidak begitu menguasai medan. Sang Sopir juga tidak memahami karakteristik turunan ruas Jalan Dlingo-Imogiri yang cukup curam dan panjang.
Berdasar penyelidikan, kronologi bus sudah oleng sejak di atas atau dari arah Mangunan. Dilokasi Kejadian, sang sopir hendak menghindari kendaraan sehingga sang sopir membanting stir ke kanan dan menghantam tebing sisi kanan jalan.
Advertisement