Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengungkap sikap Presiden Joko Widodo atau Jokowi, terkait kelompok minoritas. Menurut Enggar, latar Tionghoa dirinya tidak pernah menjadi pembeda saat bekerja bersama Jokowi dalam kabinet periode 2014-2019.
"Tidak pernah dilihat latar belakang apa, agamanya apa, sukunya, tidak ada. Beliau tidak mempedulikan itu. Jadi benar-benar menyamakan semua status warga negara itu sama diberikan hak yang sama," kata Enggar ini dalam siaran pers diterima, Senin (7/2/2022).
Advertisement
Enggar mengingat, perilaku berbeda akibat latar ras dimiliki sangat kentara di tahun 70an. Bahkan saat berkuliah di Bandung, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai NasDem ini sempat merasa diperlakukan berbeda.
"Sejak mahasiswa, saya menjadi makhluk yang langka. Orang yang langka di Bandung karena saya keturunan China," ingat dia.
Tapi, karena mempunyai niat untuk berbuat lebih baik, Enggar memberanikan diri datang ke presidium dewan mahasiswa untuk bergabung ke dalam organisasi kampus.
"Saya Kristen dan keturunan China. Saya mau berbuat dan mau aktif. Boleh nggak? Tapi, saya tidak mau diperlakukan berbeda. Saya nggak mau dibedakan dan saya tidak mau membedakan diri,” kenang Enggartiasto Lukita.
Mental baja yang terasah sejak dunia kampus, akhirnya membawa Enggar hingga ke dunia politik. Enggar pun bisa duduk sebagai anggota DPR RI selama tiga periode dan kini sebagai kader Nasdem yang merintis bersama Surya Paloh sejak masih berbentuk Ormas.
”Saya mau bersama-sama membesarkan partai dengan Pak Surya Paloh, karena saya terlibat sejak awal di Ormas Nasional Demokrat. Segala perbedaan suku, budaya, bahasa dan adat istiadat justru menjadi anugerah untuk saling menjaga," bangga Enggar.
Ajak Semua Anak Bangsa Berbuat Lebih Baik
Dia pun mengajak seluruh anak bangsa dengan latar keturunan apapun, Tionghoa, Arab dan bahkan India, untuk bisa berbuat yang lebih baik lagi untuk Indonesia. Dia percaya, saat semua warga memiliki tekat dan pandangan yang sama bahwa Indonesia harus dijaga dan dirawat, maka, urusan bangsa dan negara menjadi tanggung jawab bersama.
"Di manapun kita berada, apapun peranan kita, sekecil apapun kontribusi kita, kita harus lakukan itu demi Indonesia,” ajak dia menandasi.
Advertisement