Liputan6.com, Jakarta Informasi seputar obat Covid-19 muncul di tengah kenaikan kembali kasus penyakit tersebut dengan varian baru omicron, kabar tentang pengobatan pun beragam dari menggunakan garam hingga kopi.
Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi pengobatan Covid-19 terkini yang viral di tengah masyarakat, hasilnya sebagian bahan yang diklaim bisa menjadi obat penyakit tersebut belum terbukti secara medis.
Advertisement
Berikut kumpulan informasi viral bahan obat Covid-19 yang belum terbukti uji klinis:
1. Daun Pepaya dan Jahe
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim ramuan obat Covid-19 varian omicron campuran daun pepaya dan jahe. Informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.
Berikut klaim ramuan obat omicron campuran daun pepaya dan jahe:
"Obat OMICRON
Ayo...disebar-luaskan ke temen2 & saudara2 semua, kalau ada yang batuk2, pilek, anosmia (tidak ada rasa penciuman) tidak usah dibawa ke dokter. Ambilkan daun pepaya yang tua + jahe 2 potong (secukupnya), dicuci bersih dengan air masak (karena akan dikonsumsi langsung), lalu diblender dengan air masak dan disaring, kemudian diperas kira2 menjadi setengah gelas. Kalau ada dikasih madu 1 atau 2 sendok makan, kalau terasa pahit bisa tambah 3 sendok madu, lebih baik lagi diperasin jeruk nipis. Obatnya itu saja, obat kampung mudah saja toh buatnya... Sudah terbukti banyak yang sembuh... ayo disebar-luaskan ke tetangga, saudara2 kalau ada yang kurang sehat, mulut pahit, enggak mau makan, enggak bisa mencium bau-bauan (anosmia), segera diobati itu saja, enggak usah dibawa ke dokter, nanti kalau dites positip malah drop/strees. Sebarkan kebaikan ini agar daerah kita, negeri kita, kota ini cepat zona hijau. Salam Sehat...."
Benarkah klaim ramuan obat omicron campuran daun pepaya dan jahe? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.
2. Garam
Klaim mengonsumsi garam laut dan air kelapa muda dapat menetralisir vaksin COVID-19 beredar di media sosial. Klaim tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 18 Januari 2022.
Akun Facebook tersebut menulis narasi berisi tata cara mengonsumsi garam laut dan air kelapa muda untuk menetralisir efek vaksin COVID-19.
Berikut isinya:
"Jika anda ragu dan ingin menghilangkan vaksin yg sdh masuk ke tubuh ....
*ALHAMDULILLAH. Sekarang ada penangkal/ menetralisir vaksin itu.*
*SILAHKAN DICOBA RAMUAN INI YAKIN LAH,,SYARAT.
1 BASMALLAH,.
2.BACA SHOLAWAT NABI,
3.BACA ALFATIHAH*
INI RAMUAN NYA*
*"GARAM LAUT" DAN AIR KELAPA MUDA tapi bukan Garam Dapur.*
*Biasa disebut Garam Krosok (karungan).
*- 1/2 Sendok makan Garam*
*- SeGelas Air Kelapa Muda.*kemudian keduanya diaduk. Tunggu sampai mengendap, baru diminum.
*2 X Sehari (pagi + malam), selama seminggu
*Ditambah "Bekam" lebih bagus lagi
*IN SYAA ALLAH... VAKSIN yang bersarang itu lenyap," tulis salah satu akun Facebook.
Benarkah mengonsumsi garam laut dan air kelapa muda dapat menetralisir vaksin COVID-19 dari dalam tubuh? Simak hasil penelusurannya di sini.
3. Jahe Bubuk
Klaim tentang menghirup jahe bubuk bisa membunuh virus corona COVID-19 beredar di media sosial. Klaim tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 11 Januari 2022.
Akun Facebook tersebut mengunggah sebuah video berisi pernyataan dari seorang pria yang diklaim sebagai dr Zarir Udwadia. Pria itu mengatakan bahwa jahe bubuk dapat membunuh virus termasuk COVID-19. Ia pun menghirup jahe bubuk tersebut.
"The reason is very scientific, dried ginger is highly alkaline and it has a high pH value. When you put it inside all the mucus and the acid. The infections which you have are all acidic and have low pH. They get killed instantly. As you know, the virus COVID and other virus travels through the nostrils, through the mucus into the throat and then possibly onto the lungs. So from the nostrils itself where we ingest it, if we take care of it, we'll be perfectly fine. So please circulate this in the public interest too, as many people can benefit from it," kata pria tersebut.
Video yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 6 kali ditonton warganet. Benarkah menghirup jahe bubuk bisa membunuh virus corona COVID-19? Simak hasil penelusurannya di sini.
4. Kopi
Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi cara mengobati Covid-19 varian omicron dengan kopi pahit.
Informasi cara mengobati Covid-19 varian Omicron kopi pahit tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.
Berikut informasi tersebut:
"HOREE.. DAPAT ILMU BARU
( Atasi OMICRON )
Penyembuhan Flu & Sakit Kepala dengan cepat....
Sebarkan ke seluruh kenalan Anda...
Saat mau Flu. Silahkan coba. Tanpa ada bahayanya...
Semoga Flu & Sakit Kepala anda segera berlalu !!!
PERHATIKAN GEJALA OMICRON YANG SERING DI DENGUNGKA👇👇👇
Jika merasa mau Flu dengan tanda ingus mulai meleleh, bersin2, sedikit sakit kepala, nafas agak mulai sesak, Itu saatnya gejala Flu terjadi...
1. Segera minum 2 - 3 gelas air putih hangat Tunggu 3 s/d 5 menit.
2. Seduhlah 1 cangkir kopi panas, segala jenis kopi pahit tanpa gula pasir Wajib diminum selagi panas baru bermanfaat.
3. Setelah 20 s/d 30 menit sehabis minum air hangat & kopi panas tanpa gula pasir tadi, Anda akan segera pipis. Yang menakjubkan...: Flu, bersin2 & sakit kepala pun lenyap dari Anda.
Pengen tahu kenapa ?
1. Kopi tanpa gula pasir memicu kita cepat pipis, ditambah air hangat yg kita minum, membuat virus yg di dlm tubuh kita, terkuras keluar
2. Kopi pahit tanpa gula pasir adalah additive, penambah semangat, sehingga membuat kita lebih `` aware``. Rasa kantuk telah dihilangkan, Virus telah terkuras sebagian sewaktu kita pipis, maka flu akan cepat sembuh.
Semoga banyak orang memetik manfaatnya...
SEHAT ITU INDAH...HIDUP JADI LEBIH BERMAKNA..."
Benarkah informasi cara mengobati Covid-19 varian omicron kopi pahit? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement