Liputan6.com, Mumbai - Duka masyarakat India atas kepergian Lata Mangeshkar begitu terasa dalam dua hari terakhir. Hal ini tak mengherankan, karena penyanyi yang dijuluki "Bulbul dari India" tersebut merupakan bagian tak terpisahkan dalam seni budaya India, terutama dalam bidang perfilman.
Vokal merdunya mengalun dalam sejumlah lagu di film kondang Bollywood. Mulai dari Dil To Pagal Hai, Dilwale Dulhaniya Le Jayenge, Kabhi Khushi Kabhie Gham, Mohabbatein, dan masih banyak lagi.
Kepergiannya menyisakan rasa duka, tak hanya dari artis dan penggemar, tapi juga pemerintah India. Dilansir dari CNN, Senin (7/2/2022), pemerintah India mengumumkan masa berkabung selama dua hari atas kepergian sang biduan.
Baca Juga
Advertisement
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bendera Setengah Tiang
Kementerian Dalam Negeri India menyatakan bahwa selama masa berkabung, yakni Minggu dan Senin, bendera kebangsaan India akan dipasang setengah tiang.
"Tak ada hiburan resmi yang digelar," begitu pernyataan Kementerian.
Advertisement
Pernyataan Perdana Menteri India
Sejumlah tokoh kenegaraan juga telah mengungkapkan rasa belasungkawa. Salah satunya adalah Perdana Menteri India Narendra Modi.
"Lata Didi yang baik dan penuh perhatian telah meninggalkan kita. Ia pergi meninggalkan lubang di negara kita yang tak akan pernah bisa diisi," tulisnya via Twitter.
Ia menambahkan, "Generasi mendatang akan mengenangnya sebagai sosok yang setia dalam budaya India, yang suara merdunya tak bisa dibandingi dalam membuat orang terkagum-kagum."
Perdana Menteri Pakistan Ikut Berduka
Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, juga mengeluarkan cuitan untuk mengenang mendiang.
"Dengan kepergian Lata Mangeshkar, anak benua ini kehilangan salah satu dari penyanti paling hebat yang dikenal dunia. Mendengarkan lagu-lagunya memberikan kepuasan kepada banyak orang di seluruh dunia," begitu pernyataannya.
Advertisement
Karena Covid-19
Seperti diketahui, Lata Mangeshkar berpulang dalam usia 92 tahun setelah berjuang melawan Covid-19.
"Lata Di meninggal pada 8:12 akibat kegagalan sejumlah organ setelah diagnosis Covid-19 selama 28 hari," begitu pernyataan dokter yang menanganinya. Jenazahnya telah dikuburkan pada Minggu kemarin.