Suporter Rusuh Dilarang Nonton Pertandingan Leicester City Seumur Hidup

Leicester City tidak merestui tindakan anarkis fans yang memukul pemain Nottingham Forest.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 07 Feb 2022, 13:29 WIB
Gelandang Leicester City, Youri Tielemans (tengah), berselebrasi setelah mencetak gol ke gawang Chelsea pada final Piala FA, di Stadion Wembley, Sabtu (15/5/2021). (AFP/Matthew Childs)

Liputan6.com, Nottinghamshire - Tim Leicester City buka suara atas insiden penyerangan yang dilakukan suporternya kepada pemain-pemain Nottingham Forest. Kedua tim bertemu pada laga FA Cup di stadium City Ground, Minggu (6/2).

Leicester City dikalahkan hingga 4-1 oleh Nottingham Forest. Pada gol ketiga, suporter Leicester membogem pemain Forest sebelum dilerai.

"Klub merasa gusar atas tindakan tersebut dan menawarkan permintaan maaf kepada Nottingham Forest dan pemain-pemainnya yang keselamatannya terganggu," tulis pernyataan resmi Leicester City, dikutip ESPN, Senin (7/2/2022).

Leicester City juga memberikan apresiasi atas peran petugas yang dengan cepat membubarkan kegaduhan, serta siap mencekal orang yang terlibat.

"Kami memuji aksi cepat yang diambul penjaga City Ground dalam menahan individu yang terlibat yang akan dicekal selama seumur hidup dari semua pertandingan Leicester City di kandang atau di luar," ujar pernyataan tim.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pelaku Sudah Ditangkap

ilustrasi

Pelaku penyerangan sudah ditahan oleh Kepolisian Nottinghamshire. Pihak tim Leicester mendukung proses hukum terhadap pelaku. 

Pihak kepolisian berkata investigasi telah masuk ke tahap awal.

"Kami akan mendukung setiap upaya otoritas berwenang dalam melakukan penindakan yang tepat," ujar pihak Leicester.

City Ground berada di Nottinghamshire. Sebanyak 4.000 suporter Leicester datang untuk mendukung tim favorit mereka. 

Manajer Leicester,  Brendan Rodgers, berkata tidak ingin melihat tindakan gaduh seperti yang dilakukan suporter tersebut. 

"Orang-orang merasa berhak melakukan hal-hal seperti ini. Kita tidak bisa menerima kurangnya rasa hormat tersebut," ujar Rodgers.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya