Liputan6.com, Bantul - Menindaklanjuti kasus kecelakaan maut bus pariwisata yang terjadi di Jalan Dlingo - Imogiri Bantul, polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), Senin (7/2/2022) pagi. Dalam olah TKP kecelakaan bus pariwisata di Bukit Bego tersebut polisi juga didampingi oleh Team Traffic Accident Analisys atau TAA.
Dirlantas Polda DI Yogyakarta, Kombes Iwan Saktiadi, mengatakan hingga saat ini pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab kecelakaan maut pada Minggu siang tersebut.
Advertisement
"Langkah saat ini kita lakukan, hadirkan tim traffic accident analysis dari Korlantas Polri kerja sama dengan tim traffic accident Polda dan Polres Bantul untuk mengumpulkan sebanyaknya bukti dan fakta di lapangan," dia mengatakan, Senin (7/2/2022).
Pihak kepolisian sedang mengumpulkan banyak bukti dan fakta di lapangan. Bahkan, pihaknya masih belum bisa menentukan 4 faktor mana yang menyebabkan kecelakaan maut.
"Ada 4 faktor, bisa faktor manusia, faktor kendaraan, faktor lingkungan, atau faktor jalan. Kita belum bisa menentukan faktor yang mana sebagai penyebab kecelakaan ini," ujar Iwan.
Ia mengatakan, selain mengumpulkan bukti dan fakta, pihaknya juga meminta keterangan kepada warga sekitar yang berada tak jauh dari lokasi kejadian. Sebab, hal ini sebagai penguat jika nanti disampaikan secara resmi penyebab kecelakaan maut terjadi.
"Artinya ini masih prematur, kita masih kumpulkan semua bukti untuk dikonstruksikan. Apakah penyebab utama kecelakaan ini," papar Kombes Iwan.
Ia menjelaskan, hingga saat ini pihaknya juga belum bisa menyampaikan terkait proses hukum kasus kecelakaan maut bus pariwisata itu lantaran masih mengumpulkan bukti-bukti.
"Proses penyidikan belum berlangsung, jadi nanti soal penanganan hukumnya seperti apa. Yang bisa kita sampaikan hasil olah TKP akan kita maksimalkan untuk penyidikan lebih lanjut," paparnya.
Disinggung terkait kondisi bus, Iwan juga masih menunggu penilaian dari tim ahli yang diterjunkan. Terkait kelayakan bus, nanti ada tim sendiri yang dapat menyampaikan.
"Yang bisa menyampaikan adalah ahli yang assessement pada kita. Baru bisa kita sampaikan layak atau tidak," dia menandaskan.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut bus pariwisata di Bukit Bego, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Minggu (6/2/2022) merenggut 13 nyawa penumpang.
Sebanyak 7 korban meninggal di antaranya sempat dibawa ke di RS Panembahan Senopati.
Kemudian, 5 korban meninggal dunia lainnya di bawa ke RS PKU Muhammadiyah Bantul dan 1 korban meninggal lainnya di bawa ke RS Nur Hidayah.