Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini pasca dirilisnya angka pertumbuhan ekonomi tahun 2021.
Ia menyebut, berdasar pada hasil survei masyarakat, ada optimisme ekonomi Indonesia akan tumbuh 4,7 sampai 5,6 persen. Hal ini terbukti dari rilis resmi yang disampaikan Badan Pusat Statistik.
Advertisement
"Pertumbuhan kita year on year 3,69 persen dan kuartal IV 4,02 persen. Tentu kita melihat pertumbuhan di kuartal pertama tahun lalu masih minus 0,7 persen, dan tahun ini kita dorong diatas 5 persen," katanya dalam Konferensi Pers Evaluasi PPKM, Senin (7/2/2022).
"Dan ini akan memengaruhi di kuartal kedua karena ada momen puasa dan hari raya," imbuhnya.
Di sisi lain, kata Menko Airlangga, program pemerintah untuk penanhanan Covid-19 yakni sebesar Rp 455,62 trilun. Penanganan Kesehatan Rp 122,5 trilun, penanganan pasien Rp 32,96 triliun.
"Walaupun akibat Delta masih ada yang carry over Rp 23,6 triliun. Perlindungan Masyarakat Rp 154,8 triliun dan pemulihan penguatan ekonomi Rp 178,3 triliun.
Ia juga mengatakan, untuk pelaksanaan event G20, pada Februari ini akan ada 17 event. Ini akan dilaksanakan secara virtual maupun hybrid dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.
"MotoGP akan disiapkan sesuai Instruksi Mendagri dan vaksinasi terus didorong, tentu situasi ini di luar Jawa dipersiapkan terkait kasus Omicron, kesiapan manajemen telemedicine, akselerasi vaksin, dan tentu peningkatan protokol kesehatan," katanya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pertumbuhan Ekonomi
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2021 mencapai 3,69 persen (yoy). Pertumbuhan ini lebih baik dibandingkan tahun 2020 yang minus 2,07 persen (yoy).
Pada kuartal IV-2021 pertumbuhan ekonomi nasional hanya tumbuh 1,06 persen (qtq). Namun bila dibandingkan secara tahunan pertumbuhan ekonomi pada kuartal terakhir tahun lalu tumbuh 5,02 persen (yoy).
Kepala BPS, Margo Yuwono mengatakan pemulihan ekonomi nasional sangat bergantung pada pemulihan di sektor kesehatan.
"Pemulihan kesehatan ini menjadi yang paling penting dalam pemulihan ekonomi," kata Margo di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (7/2).
Margo menilai bila masyarakat dan semua pihak taat pada protokol kesehatan, maka momentum pertumbuhan di tahun 2021 akan terus berlanjut di tahun ini. Sebab, perbaikan di berbagai sektor terjadi ketika mobilitas masyarakat semakin meningkat.
Sementara itu peningkatan mobilitas terjadi hanya jika kondisi pandemi Covid-19 bisa dikendalikan.
"Kita sepakat protokol kesehatan punya peran penting dan pemulihan ekonomi di tahun 2022 ini akan menjadi lebih bagus," kata dia.
Advertisement