Polisi Kanada Tangkap Sejumlah Sopir Truk Pembuat Onar Saat Demonstrasi di Ottawa

Walikota Jim Watson mengatakan, ibukota Kanada "benar-benar di luar kendali", dengan jumlah demonstran melebihi polisi.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 07 Feb 2022, 15:37 WIB
Ilustrasi bendera Kanada (AFP/Geoff Robins)

Liputan6.com, Ottawa - Beberapa sopir truk ditangkap dan sejumlah kendaraan telah disita polisi Kanada terkait aksi protes di Ibu Kota Ottawa. Seorang demonstran yang berkendara selama berjam-jam untuk bergabung dengan protes di Ottawa, Kimberly Ball, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa protes itu "tentang kebebasan kita".

"Beberapa orang yang kita kenal, teman-teman, kehilangan pekerjaan karena mandat ini," katanya, seraya menambahkan bahwa dia khawatir tentang keamanan dan efektivitas vaksin COVID-19.

Sebelumnya, Walikota Ottawa menyatakan status darurat sebagai tanggapan atas protes lebih dari seminggu pengemudi truk terhadap pembatasan COVID-19 di Kanada.

Walikota Jim Watson mengatakan, kota itu "benar-benar di luar kendali", dengan jumlah demonstran melebihi polisi.

Menurut dia, aksi unjuk rasa tersebut mengancam keselamatan dan keamanan warga, demikian dikutip dari laman BBC, Senin (7/2/2022).

Sopir truk telah melumpuhkan pusat kota Ottawa dengan kendaraan dan tenda menghalangi jalan.

"Konvoi Kebebasan" -- nama gerakan itu -- dimulai sebagai gerakan menentang persyaratan pemerintah agar pengemudi truk divaksinasi.

Berbicara kepada stasiun radio Kanada CFRA, Watson mengatakan para pengunjuk rasa berperilaku semakin "tidak sensitif" dengan terus-menerus "membunyikan klakson dan sirene, menyalakan kembang api dan mengubahnya menjadi pesta".

"Jelas, kami kalah jumlah dan kami kalah dalam pertempuran ini," katanya, menambahkan: "Ini harus dibalik, kami harus mendapatkan kembali kota kami."

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Respons Warga Kanada

Layar berisi pesan pengendalian penyebaran virus corona COVID-19 terlihat di Jalan Tol Gardiner, Toronto, Kanada, Kamis (2/4/2020). Hingga Kamis (2/4/2020) pagi waktu setempat, Kanada melaporkan 10.132 kasus virus corona COVID-19 dengan jumlah kematian meningkat menjadi 127 jiwa. (Xinhua/Zou Zheng)

Walikota tidak memberikan perincian spesifik tentang tindakan apa yang mungkin dia terapkan, tetapi polisi mengatakan bahwa mereka akan meningkatkan penegakan hukum, termasuk kemungkinan penangkapan mereka yang berusaha membantu para pengunjuk rasa.

Keadaan darurat akan memberi kota kekuatan tambahan, termasuk akses ke peralatan yang dibutuhkan oleh pekerja garis depan dan layanan darurat Kanada.

Sebuah pernyataan dari otoritas kota mengatakan bahwa keadaan darurat "mencerminkan bahaya dan ancaman serius terhadap keselamatan dan keamanan penduduk yang ditimbulkan oleh demonstrasi yang sedang berlangsung dan menyoroti perlunya dukungan dari yurisdiksi dan tingkat pemerintahan lain".

Banyak warga Ottawa yang keberatan dengan demonstrasi tersebut.

Keluhan berkisar dari truk yang mogok yang menghambat lalu lintas dan bangunan kayu darurat di taman kota hingga kehilangan pendapatan dan ketakutan akan pelecehan bahkan kekerasan.

Polisi mengatakan, mereka prihatin tentang bagaimana konvoi itu menarik elemen sayap kanan dan ekstremis.

Vaksin COVID-19 telah mengurangi risiko penyakit parah pada mereka yang terinfeksi virus dan efek samping yang serius sangat jarang terjadi. Warga Kanada secara luas mendukung mandat vaksin - hampir 83% dari populasi yang memenuhi syarat telah divaksinasi sepenuhnya.


Infografis Daripada Jemput Virus Corona, Mendingan Liburan di Rumah Saja

Infografis Daripada Jemput Virus Corona, Mendingan Liburan di Rumah Saja. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya