Kemenkeu Sebut Pertumbuhan Ekonomi 2021 Sesuai Prediksi Pemerintah

BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2021 mencapai 3,69 persen (yoy)

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Feb 2022, 17:45 WIB
Suasana gedung bertingkat dan permukiman warga di kawasan Jakarta, Senin (17/1/2022). Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 mencapai 5,2 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2021 mencapai 3,69 persen (yoy). Pada kuartal IV-2021 pertumbuhan ekonomi nasional hanya tumbuh 1,06 persen (qtq). Namun bila dibandingkan secara tahunan pertumbuhan ekonomi pada kuartal terakhir tahun lalu tumbuh 5,02 persen (yoy).

Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu menilai capaian tersebut menunjukkan kinerja perekonomian di akhir tahun 2021 menguat menuju pemulihan ekonomi. Hal ini terjadi karena pemerintah telah berusaha melakukan pengendalian pandemi dalam menerapkan protokol kesehatan dan vaksinasi massal.

“Keberhasilan pengendalian pandemi, partisipasi masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan dan vaksinasi," kata Febrio dalam keterangan resminya, Jakarta, Senin (7/2).

Febrio mengatakan pertumbuhan ekonomi yang tumbuh 3,69 persen telah sesuai dengan prediksi pemerintah. Dari sisi laju pemulihan, PDB Indonesia tahun 2021 berhasil melampaui level periode pra pandemi.

"Hal ini patut dicatat mengingat masih banyak perekonomian yang belum mampu kembali ke kapasitas sebelum pandemi, seperti Filipina, Mexico, Jerman, Perancis, dan Italia," kata dia.

Tingkat PDB per kapita Indonesia berhasil naik dari 57,3 di tahun 2020 ke 62,2 juta rupiah di tahun 2021 (naik 8,6 persen) atau USD 4.349,5. Dengan pencapaian ini dan klasifikasi Bank Dunia terakhir (2020), Indonesia diperkirakan kembali masuk ke kelompok Upper-Middle Income Countries pada tahun 2021.

Febrio mengatakan capaian ini berkat efektivitas kebijakan stimulus fiskal pemerintah dan sinergi yang baik antar otoritas dalam menjaga stabilitas. Percepatan pemulihan ekonomi menjadi faktor utama terjaganya keberlanjutan pemulihan ekonomi nasional.

Laju pertumbuhan ekonomi kuartal IV ditopang oleh pertumbuhan positif seluruh komponen pengeluaran dan sektor produksi utama. Keberhasilan pengendalian pandemi pasca penyebaran varian Delta di Triwulan III 2021 mampu mendorong keyakinan masyarakat untuk beraktivitas dan dunia usaha untuk berekspansi.

"Aktivitas ekspor mampu melanjutkan pertumbuhan yang tinggi seiring permintaan dan harga komoditas global yang meningkat," kata dia.

Sementara itu aktivitas impor juga mengalami peningkatan. Ini mencerminkan menguatnya pemulihan permintaan domestik, khususnya sektor produksi. Dari sisi lapangan usaha, sektor-sektor unggulan nasional seperti manufaktur, perdagangan, konstruksi, dan transportasi melanjutkan tren pemulihan dengan mencatat pertumbuhan kuat.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kinerja APBN 2021 Fleksibel

Suasana gedung bertingkat dan permukiman warga di kawasan Jakarta, Senin (17/1/2022). Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 mencapai 5,2 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selama pandemi berlangsung pemerintah telah merancang APBN bisa fleksibel dan mampu menjaga keberlanjutan laju pemulihan ekonomi. Pandemi Covid-19 yang sangat dinamis sepanjang 2021, khususnya terkait munculnya gelombang Delta, telah direspon dengan cepat oleh Pemerintah melalui kebijakan refocusing APBN 2021.

Perluasan dan perpanjangan program perlindungan sosial serta dukungan pada sektor usaha dapat menjaga kinerja tetap mampu tumbuh positif pada Triwulan III-2021. Realisasi sementara Belanja Negara Tahun Anggaran 2021 mencapai Rp 2.786,8 Triliun (101,3 persen dari pagu).

Sementara realisasi sementara Program PEN 2021 sebesar Rp 658,6 Triliun (88,4 persen dari Pagu Rp 744,77 T. Lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp 575,8 Triliun. Tetap terjaganya laju pemulihan ekonomi juga memberikan efek positif pada Pendapatan Negara yang tumbuh sebesar 21,6 persen. Terutama ditunjang oleh penerimaan perpajakan yang tumbuh 19,2 persen (yoy) atau mencapai 103,9 persen dari target APBN dan kembali pada level pra-pandemi pada tahun 2019.

Perkembangan perekonomian dan peran APBN dalam menjaga laju pemulihan di sepanjang tahun 2021 juga dapat dirasakan oleh berbagai lapisan masyarakat. Seluruh indikator kesejahteraan masyarakat menunjukkan arah perbaikan yang progresif.

Perbaikan ekonomi dan program perlindungan sosial berhasil menurunkan kembali angka kemiskinan ke level single digit 9,71 persen per September 2021 (September 2020 mencapai 10,19 persen). Sementara itu, menguatnya aktivitas ekonomi juga berhasil menyerap sekitar 2,6 juta orang angkatan kerja pada kurun waktu Agustus 2020 - Agustus 2021. Sehingga tingkat pengangguran terbuka turun menjadi 6,49 persen per Agustus 2021 (Agustus 2020: 7,07%).

"Peran krusial APBN dalam menjaga kualitas sumber daya manusia juga ditunjukkan dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia dari 71,94 tahun 2020 menjadi 72,29 pada tahun 2021," kata dia.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya