Liputan6.com, Port Moresby - Perdana Menteri Papua Nugini telah pulang dari Beijing setelah diagnosis positif COVID-19 hingga berakibat menggagalkan rencana pertemuan tatap muka dengan para pemimpin China, kata pemerintah.
James Marape berada di China untuk menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin tetapi "dinyatakan positif setibanya di Beijing Kamis 3 Februari malam," kata pemerintah dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Channel News Asia, Senin (7/2/2022).
Advertisement
Marape diperkirakan akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping tetapi malah mengadakan "pertemuan virtual" dengan perdana menteri Li Keqiang.
Perjalanan pemimpin Papua Nugini ke Prancis untuk "One Ocean Summit" minggu ini yang diselenggarakan oleh Presiden Emmanuel Macron juga telah dibatalkan, kata para pejabat.
Kunjungan Marape ke Beijing telah dipuji sebagai pendalaman hubungan bilateral, karena China bersaing dengan Amerika Serikat untuk mendapatkan pengaruh di kawasan Pasifik Selatan.
Kondisinya tidak diketahui karena dia diantar dengan cepat melalui bandara pada Minggu 6 Februari dengan kontak dekat pun dilarang. Marape sekarang dalam isolasi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kasus COVID-19 di Papua Nugini
Papua Nugini secara resmi mencatat 37.390 kasus COVID-19 di negara berpenduduk 9 juta jiwa itu.
Tetapi pengujian dan penelusuran sangat minim, dan jumlah sebenarnya diyakini mencapai jutaan. Sementara itu, populasi yang divaksinasi baru di bawah 4 persen.
Klinik di seluruh negeri melaporkan setidaknya 2,6 juta orang - lebih dari seperempat populasi - mengalami gejala seperti flu atau pneumonia antara Maret 2020 dan September 2021.
Advertisement