Investor Asing Beli Saham BBRI Rp 1,3 Triliun

Pada penutupan perdagangan, IHSG melambung 1,09 persen ke posisi 6.804,93 dan investor asing agresif beli saham emiten bank.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Feb 2022, 18:46 WIB
Gedung BRI (Dok: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah Indeks Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sentuh rekor baru pada perdagangan Senin, (7/2/2022), investor asing cukup agresif beli saham terutama saham emiten bank.

Pada penutupan perdagangan, IHSG melambung 1,09 persen ke posisi 6.804,93. Indeks LQ45 melonjak 1,36 persen ke posisi 964,60. Seluruh indeks acuan kompak menghijau. Sebanyak 319 saham menguat sehingga angkat IHSG. Namun, 160 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.585.177 kali dengan volume perdagangan 24,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 13 triliun. Investor asing beli saham Rp 19,6 triliun pada awal pekan ini di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.379.

Pada awal pekan ini, investor asing beli saham antara lain saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 1,3 triliun, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 156,4 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 148,7 miliar, saham PT Astra International Tbk (ASII) senilai Rp 66,9 miliar, dan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 59,1 miliar.

Sementara itu, saham-saham yang dijual investor asing antara lain saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) senilai Rp 62,7 miliar, saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) senilai Rp 18,7 miliar, saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) senilai Rp 17,7 miliar, saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) senilai Rp 14,2 miliar, dan saham PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) senilai Rp 7,7 miliar.

Direktur PT Panin Asset Management Rudiyanto menuturkan, penguatan IHSG mencapai rekor baru di 6.804 didorong momentum laporan keuangan. Sejumlah emiten terutama perbankan telah menyampaikan laporan keuangan 2021 yang positif.

Rudiyanto berharap sentimen laporan keuangan tersebut berlanjut ke depan seiring musim laporan keuangan yang dimulai dari perbankan, kemudian sektor komunikasi dan pertambangan.

Adapun investor asing beli saham BBRI, menurut Rudiyanto lantaran laporan keuangan yang positif sepanjang 2021. BRI mencatatkan laba bersih (bank only) Rp 32,22 triliun. Pencapaian laba bersih itu tumbuh 75,53 persen year on year (YoY).

"Laporan keuangan BRI bagus sekali. Laba bersih BRI kalahkan BCA,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Senin pekan ini.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Aksi Beli Investor Asing Sentuh Rp 1,9 Triliun

Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) perkasa dan menembus rekor tertinggi baru pada Senin, 7 Februari 2022. IHSG menguat juga didorong dari aksi beli investor asing.

Mengutip data RTI, IHSG melonjak 1,09 persen ke posisi 6.804,93. Indeks LQ45 menanjak 1,36 persen ke posisi 964,60. Seluruh indeks acuan kompak menghijau. Ada 319 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 203 saham melemah dan 160 saham diam di tempat. IHSG berada di level tertinggi 6.806,73 dan terendah 6.748,90.

Total frekuensi perdagangan 1.585.177 kali dengan volume perdagangan 24,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 13 triliun. Investor asing beli saham Rp 1,96 triliun.

 Head of Research PT Infovesta Utama, Wawan Hendrayana menuturkan, penguatan IHSG didorong dari sejumlah faktor. Pertama, dari sisi fundamental ekonomi, Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi 3,6 persen sepanjang 2021. Wawan mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut di atas harapan pasar yang diperkirakan 3,5 persen.

Kedua, aliran dana investor asing yang masuk ke pasar saham juga dukung penguatan IHSG. Tercatat aliran dana investor asing mencapai Rp 1,9 triliun pada Senin, 7 Februari 2022. Selain itu, harga komoditas yang positif juga beri tenaga untuk IHSG.

Adapun level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang dinaikkan jadi level 3, menurut Wawan tidak terlalu pengaruhi IHSG. “PPKM level 3 tidak pengaruh karena sudah di price in sejak dua minggu lalu,” kata Wawan saat dihubungi Liputan6.com.

Adapun saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 1,3 triliun

-Saham TLKM senilai Rp 156,4 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 148,7 miliar

-Saham ASII senilai Rp 66,9 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 59,1 miliar

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya