Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengaku memonitor penyebaran paham radikalisme di masyarakat Indonesia, khususnya di tubuh TNI AD.
"Di tubuh TNI juga ada yang sudah terpapar, kalau kata Pak Ryamizard Ryacudu itu ada 3 persen," tutur Dudung saat pertemuan dengan pemimpin redaksi media, Senin (7/2/2022).
Advertisement
Menurut Dudung, upaya antisipasi dan penanganan pun sudah dilakukan. Baik terkait pengawasan perilaku keseharian hingga cara beribadah prajurit TNI AD.
"Bahwa jika sudah mulai cara-cara beribadahnya aneh, ngomongnya sudah aneh, kemudian sudah menghasut dengan cara-cara yang aneh, maka jangan ambil resiko. Lakukan pembinaan kepada yang bersangkutan," jelas dia.
Dalami Informasi
Sejauh ini, kata Dudung, dirinya masih mendalami berbagai informasi terbaru yang ada di tubuh TNI AD. Adapun selama menjabat sebagai KSAD, dirinya belum menemukan kasus paham radikalisme menyasar ke prajuritnya.
"Selama saya menjadi KSAD ini belumlah. Saya mendalami informasi, oleh karena itu saya katakan dalam kegiatan-kegiatan keagamaan harus bijak," Dudung menandaskan.
Advertisement