TNI AD Mulai Siapkan Rumah Sakit Hadapi Kenaikan Kasus Covid-19

Dudung menegaskan, pihaknya terus berkoordinasi bersama dengan Dinas Kesehatan baik di pusat atau pun daerah. Dia berharap masyarakat dapat tetap waspada dengan bahaya Covid-19.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 07 Feb 2022, 19:52 WIB
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman meninjau pasukan usai memimpin Apel Gelar Pasukan Jajaran TNI AD di Lapangan Monas, Jakarta, Selasa (25/1/2022). Pasukan TNI AD dan Alutsista dipamerkan saat mengikuti gelar apel pasukan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menyampaikan, pihaknya turut serta dalam membantu pemerintah pusat menangani kasus Covid-19 yang belakangan tercatat kembali mengalami kenaikan.

Salah satunya dengan mulai menyiagakan sejumlah rumah sakit dan fasilitas kesehatan.

"Masalah Covid-19 ini kita tetap membantu pemerintah pusat dalam rangka antisipasi, termasuk kita juga membantu pemerintah pusat dalam rangka pemulihan perekonomian. Ini tetap kita lakukan," tutur Dudung saat acara pertemuan dengan pemimpin redaksi media, Senin (7/2/2022).

Dudung menegaskan, pihaknya terus berkoordinasi bersama dengan Dinas Kesehatan baik di pusat atau pun daerah. Dia berharap masyarakat dapat tetap waspada dengan bahaya Covid-19.

"Karena kita mewaspadai, karena gelombang ketiga ini peningkatan sudah mulai signifikan. Oleh karena itu, kita mulai siagakan rumah sakit-rumah sakit yang kita siapkan untuk antisipasi peningkatan," kata Dudung.

Pemerintah menaikkan status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di sebagian wilayah Jawa Bali ke level 3. Adapun itu disampaikan ke Menko Maritim Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

 


Jabodetabek PPKM Level 3

Petugas jaga mengecek data pasien COVID-19 yang dibawa petugas medis di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Pemerintah menyiapkan 2.700 tempat tidur di RSD Wisma Atlet untuk merawat pasien COVID-19 dengan kondisi sedang dan ringan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Luhut mengatakan, wilayah aglomerasi Jabodetabek akan naik ke PPKM Level 3.

"Berdasarkan level assesment saat ini kami sampaikan bahwa aglomerasi Jabodetabek, DIY, Bali, Bandung Raya akan ke level 3," kata Luhut saat jumpa pers daring, Senin (7/2/2022).

Menurut dia, tingginya kasus Covid-19 bukan menjadi penyebab level PPKM ditingkatkan. Namun, hal itu disebabkan rendahnya angka tracing dan angka rawat inap yang tinggi.

"Hal ini (peningkatan level PPKM) bukan karena tingginya kasus, tetapi karena rendahnya tracing. Bali (naik status level PPKM) karena rawat inap yang meningkat," jelas Luhut.

Luhut meminta untuk kembali meurunkan status PPKM di wilayah terkait, selain meningkatkan jumlah tracing, angka pasien rawat inap juga harus diturunkan. Solusinya, bagi mereka yang terpapar tanpa gejala dan gejala ringan diharapkan dirawat secara isolasi terpusat.

"Jadi kita ingin yang ringan jangan masuk di rumah sakit, supaya bed occupancy rate (BOR) tetap rendah nanti. Kita lihat ICU bed menjadi juga indikator kuat," Luhut menandaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya