BRI Kini Siap Layani Nasabah Lewat Metaverse

Langkah yang diambil BRI ini, sekaligus demi mewujudkan visi perseroan menjadi The Most Valuable Banking Group & Champion of Financial Inclusion pada 2025.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 08 Feb 2022, 12:53 WIB
Gedung BRI.

Liputan6.com, Jakarta - Semakin berkembang dan meningkatnya minat dunia virtual atau seringkali disebut Metaverse, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengambil inisiatif untuk mengambil bagian dalam Metaverse di dalam negeri.

Hal tersebut ditandai dengan bergabungnya BRI dalam program “Metaverse Indonesia” yang akan dipamerkan dalam ajang G20 oleh Presiden Joko Widodo pada Oktober 2022 mendatang.

Untuk mewujudkan dan melancarkan langkahnya memasuki dunia Metaverse, BRI gandeng WIR Group untuk bekerja sama dalam pengembangan layanan perbankan di Metaverse. Kerja sama itu diresmikan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara BRI dan WIR Group pada Selasa, 8 Februari 2022.

Penandatanganan MoU itu dihadiri oleh Group CEO dan Co-Founder WIR Group Michael Budi, Executive Chairman & Co-Founder WIR Group Daniel Surya, dan Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani, bertempat di BRILian Center, Kantor Pusat BRI, Jakarta. 

“BRI senantiasa mengedepankan customer experience dalam setiap layanan, hadirnya BRI ke dalam dunia Metaverse diharapkan bisa menjadi journey baru yang menyenangkan untuk customer sekaligus dapat menjangkau masyarakat lebih luas lagi untuk melakukan berbagai layanan transaksi digital juga customer service yang baik kedepannya, baik virtually maupun on-site,” ungkap Handayani dalam penandatanganan MoU antara BRI dengan WIR Group, Selasa (8/2/2022).

Handayani juga menjelaskan, dengan adanya digitalisasi ini diharapkan dapat semakin memudahkan masyarakat untuk mendapat layanan perbankan secara cepat, mudah, efektif, dan aman.

Bergabungnya BRI dalam Metaverse Indonesia ini sekaligus menandai pencapaian perseroan sebagai bank pelopor di Indonesia yang masuk dalam dunia Metaverse.

Langkah yang diambil BRI ini, sekaligus demi mewujudkan visi perseroan menjadi The Most Valuable Banking Group & Champion of Financial Inclusion pada 2025. 

Masuknya BRI dalam Metaverse Indonesia juga mendongkrak implementasi tema G20 Indonesia, yaitu Recover Together, Recover Stronger. Kerja sama BRI dan WIR Group ini pun menjadi komitmen nyata kedua perseroan untuk terus beradaptasi dengan perkembangan digitalisasi terutama dalam layanan perbankan. 

Salah satu upaya digitalisasi BRI yang menuai respon positif dari nasabah adalah kehadiran financial super apps yaitu BRImo. Hingga akhir 2021, BRImo telah digunakan oleh 14,15 juta pengguna dengan laju transaksi yang tumbuh sebesar 66,24 persen year on year (yoy) menjadi 1,27 miliar transaksi.

 

 

 
 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kinerja BRI pada 2021

Gedung BRI (Dok: Istimewa)

Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI (BBRI) berhasil mencatatkan laba bersih (bank only) sebesar Rp 32,22 triliun. Raihan laba bersih itu tumbuh 75,53 persen year on year (yoy).

Direktur Utama BRI, Sunarso menuturkan, pertumbuhan laba BRI ditopang oleh kinerja kredit dan penghimpunan dana masyarakat atau dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh secara positif, disertai penurunan biaya bunga yang signifikan.

Pada saat bersamaan, perseroan juga mampu mengelola portofolio mix serta kualitas aset sehingga dapat meningkatkan yield asset.

“Raihan laba sebesar 32,22 triliun ini membuktikan bahwa perseroan dapat terus meng-create economic value kepada seluruh stakeholder di tengah kondisi yang sangat menantang saat ini,” kata Sunarso dalam paparan kinerja perseroan, Kamis, 3 Februari 2022.

Sampai akhir Desember 2021, kredit yang disalurkan oleh BRI secara bank only tumbuh 7,16 persen yoy. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan kredit secara perbankan nasional yang hanya tumbuh 5,24 persen.

Sunarso mengungkapkan, seluruh segmen kredit di BRI tumbuh positif, terutama drivernya adalah di kredit segmen mikro. Rinciannya, untuk segmen mikro tumbuh 12,98 persen yoy, disusul konsumer 3,97 persen yoy. Kemudian kecil dan menengah 3,55 persen yoy, serta korporasi tumbuh 2,37 persen yoy.

Dari sisi manajemen risiko, BRI berhasil menjaga kualitas kredit yang disalurkan. Hal itu tercermin dari rasio Non Performing Loan (NPL) yang terjaga di level 3,08 persen dengan NPL Coverage yang sangat memadai sebesar 278,14 persen.

Kualitas kredit BRI yang baik tersebut diikuti dengan kondisi restrukturisasi kredit BRI yang saat ini terus melandai. Hingga akhir Desember 2021 tercatat restrukturisasi BRI sebesar Rp 156,93 triliun, atau jauh lebih rendah dibandingkan dengan total akumulasi restrukturisasi yang mencapai Rp 245,22 triliun.

Adapun untuk penghimpunan DPK sampai dengan akhir Desember 2021 tumbuh 7,14 persen yoy dengan dana murah (CASA) tercatat tumbuh 11,18 persen yoy.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya