PMO Kopi Nusantara BUMN Manfaatkan Agree Untuk Digitalisasi Hulu-Hilir Komoditas

Agree datang sebagai solusi dari sisi hulu, produksi, sampai hilir pertanian dan terbuka untuk berkolaborasi dengan seluruh stakeholder di pertanian.

oleh stella maris diperbarui 08 Feb 2022, 12:37 WIB
Agree datang sebagai solusi dari sisi hulu, produksi, sampai hilir pertanian dan terbuka untuk berkolaborasi dengan seluruh stakeholder di pertanian/Istimewa.

Liputan6.com, Jakarta PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui Leap-Telkom Digital menghadirkan Agree. Ini adalah layanan digital yang berperan dalam pengembangan ekosistem pertanian secara digital sebagai solusi dari sisi hulu, produksi, sampai hilir pertanian.

Selain itu Agree juga terbuka untuk berkolaborasi dengan seluruh stakeholder di sektor pertanian. Berkaitan dengan kolaborasi tersebut, pada 30 Januari 2022, Menteri BUMN Erick Thohir melakukan kick off Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara di Gudang Kopi PPI-Lampung.

Acara itu dihadiri Pupuk Indonesia, IDFood, PTPN III Holding, BRI, Perhutani, Telkom, 175 petani, 50 pelaku usaha kopi, 5 BUMN, 2 Asosiasi Kopi (SCAI & SCOPI). PMO Kopi Nusantara yang terdiri dari BUMN, swasta nasional, asosiasi, dan lembaga research and development (R&D), diharapkan mampu mendorong kemajuan ekosistem industri kopi nasional.

Juga diharapkan mampu mengakomodasi kepentingan pelaku bisnis kopi hingga mendorong industri kopi dalam negeri untuk berdaya saing global. Maka dari itu, PMO BUMN seperti BRI, PTPN III Holding, Pupuk Indonesia, IDFood, Perhutani, Pulitkoka, SCOPI, SCAI , Kolektor Kopi, dan petani binaan pun langsung memanfaatkan Agree, untuk digitalisasi hulu-hilir komoditas kopi. 

Selain itu, Agree memiliki tambahan fitur traceability yang merupakan kolaborasi dengan Distrix Sigma. Tentunya hal ini menjadi nilai tambah bagi seluruh stakeholder dengan menyediakan layanan track & trace pemprosesan kopi, sehingga dapat meningkatkan value komoditas kopi baik di pasar domestik maupun global.

Direktur Digital Business Telkom, Muhamad Fajrin Rasyid mengatakan bahwa Telkom siap mendukung pengembangan ekosistem pertanian yang menghubungkan seluruh stakeholder terkait, menjadi sebuah ekosistem yang terintegrasi.

"Mulai dari petani, pemodal atau funding, offtaker, asuransi, dukungan pemerintah dan instansi serta dan penyedia teknologi yang tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan menambah value bagi BUMN dan industri," ujar Muhamad Fajrin. 

Melalui Agree, Telkom berkomitmen menciptakan ekosistem pertanian digital yang terhubung dari hulu ke hilir dan mudah dalam traceability. Dengan demikian, hal ini dapat mendukung bangsa Indonesia dalam menciptakan satu data pertanian dan literasi digital bagi sektor pertanian hulu ke hilir.

Agree merupakan bagian dari Leap yakni umbrella brand produk dan layanan digital Telkom untuk mengakselerasi digitalisasi masyarakat Indonesia. Dengan adanya Leap, diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekosistem digital di Indonesia demi mengakselerasi terwujudnya kedaulatan digital nasional, sejalan dengan target pemerintah dalam beberapa tahun mendatang.

Untuk diketahui, saat ini Agree tidak hanya bergerak di sektor pertanian, tapi juga sektor perikanan dan peternakan. Sudah lebih dari 45 ribu petani dan lebih dari 100 perusahaan agribisnis tergabung dalam ekosistem Agree. Untuk informasi lebih lanjut, dapat mengakses https://leap.digitalbisa.id/.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya