Komnas HAM Benarkan Ada Makam di Belakang Kerangkeng Bupati Langkat

Adanya kerangkeng dalam kediaman Bupati nonaktif Langkat Terbit Rencana Perangin Angin terungkap seiring dengan tertangkapnya Terbit oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

oleh Fachrur Rozie diperbarui 08 Feb 2022, 13:01 WIB
Komnas HAM Kunjungi kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) membenarkan adanya kuburan atau makam di sekitar kerangkeng manusia milik Bupati nonaktif Langkat Terbit Rencana Perangin Angin.

Menurut Komnas HAM, lokasi makam itu ada di belakang kerangkeng manusia. Komnas HAM menerima informasi bila kuburan itu adalah makam keluarga.

"(Makam) di belakang. Ya infonya kuburan keluarga," ujar Komisioner Komnas HAM Choirul Anam saat dikonfirmasi, Selasa (8/2/2022).

Saat ditanya apakah makam tersebut termasuk korban meninggal dalam kerangkeng, Anam tak bisa memastikannya. Anam meminta awak media bertanya kepada pihak kepolisian.

"Tanya ke polisi. Kalau kuburan (korban kerangkeng) yang meninggal bukan di situ. (Jenazah) dikasih ke keluarga," kata Anam.

Adanya kerangkeng dalam kediaman Bupati nonaktif Langkat Terbit Rencana Perangin Angin terungkap seiring dengan tertangkapnya Terbit oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

 


Korban Meninggal di Kerangkeng Diduga Lebih 3 Orang

Komnas HAM sempat menyebut diduga korban meninggal dalam kerangkeng lebih dari tiga orang.

"(Korban meninggal) diduga lebih dari tiga orang," ujar Komisioner Komnas HAM Chairul Anam di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (7/2/2022).

Komnas HAM mendatangi KPK guna meminta keterangan langsung kepada Terbit terkait temuan kerangkeng manusia di kediaman Terbit.

Anam menduga korban meninggal lebih dari tiga orang berdasarkan temuan-temuan sebelumnya. Saat awal, Anam mengaku mendengar informasi korban meninggal hanya satu, kemudian beberapa waktu lalu dia mendengar korban meninggal menjadi tiga orang.

"Sebenarnya angka tiga itu, angka Sabtu kemarin, itu yang kami bilang lebih dari satu. Dan saat ini kami sedang mendalami lagi, karena potensial juga nambah," kata Anam.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya