Model Pembangunan Gubernur Khofifah Dinilai Mampu Membawa Indonesia Cepat Maju

Potret keberhasilan Gubernur Khofifah sangat layak dijadikan model pembangunan di Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Feb 2022, 15:18 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (Istimewa)

Liputan6.com, Surabaya - President Directur Center for Banking Crisis (CBC) Achmad Deni Daruri, dalam kajiannya menyoroti model pembangunan yang dilakukan Gubernur Jatim Khofifah, per Maret 2021. Menurutnya, angka gini ratio di Jawa Timur (Jatim) mencapai 0,374. Naik 0,010 ketimbang September 2020 sebesar 0,364. Gini ratio merupakan salah satu alat yang mengukur tingkat kesenjangan pembagian pendapatan relatif antar penduduk suatu wilayah.

Gubernur, Khofifah Indar Parawansa dinilai berhasil menekan ketimpangan ekonomi warga Jatim. Bahkan dinilai lebih berhasil ketimbang provinsi tetangga, Jawa Tengah. Model pembangunan yang dibangun Khofifah pun dinilai bisa membantu mempercepat Indonesia menjadi negara maju.

Dua tahun sebelumnya, angka gini ratio dapat dipertahankan tidak naik. Harap dicatat, angka gini ratio Jawa Timur, lebih rendah ketimbang angka gini ratio nasional. "Ini memperlihatkan pembangunan di Jawa Timur, lebih berkeadilan ketimbang Indonesia secara keseluruan," papar Deni, Selasa (2/8/2022).

Ia mengatakan, potret keberhasilan Gubernur Khofifah sangat layak dijadikan model pembangunan di Indonesia. Bandingkan dengan Jawa Tengah, tingkat ketimpangan ekonomi pada Maret 2021 diukur dengan gini ratio mencapai 0,372. Naik 0,013 poin jika dibandingkan dengan September 2020 sebesar 0,359.

"Begitu pula jika dibandingkan dengan gini ratio Maret 2020 sebesar 0,362, mengalami kenaikan. Artinya, terjadi kenaikan atas ketimpangan di Jawa Tengah, sebesar 0,013. Sementara Jawa Timur, gini ratio-nya lebih kecil yaitu 0,010. Dengan demikian proses pembangunan di Jawa Timur lebih berkeadilan, ketimbang Jawa Tengah," paparnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), rasio gini DKI Jakarta berada di level 0,409 pada Maret 2021. Implikasinya proses pembangunan di DKI agak timpang. Dengan demikian sangatlah berbahaya jika model pembangunan Jakarta diterapkan di Indonesia. Meratanya pembangunan di Jatim, kata Deni, tercipta karena kontribusi beberapa sektor yang sangat tinggi. Semisal, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur pada kuartal I 2021 mencapai Rp 587,32 triliun. Sebesar 30,94 persen kontribusinya berasal dari sektor industri.

Bandingkan secara nasional, kontribusi industri manufaktur terhadap PDB, pada triwulan III-2021, mencapai 17,33 persen. Artinya, kontribusi sektor manufaktor Indonesia (nasional) hanya separuh dari Jawa Timur. Sedangkan, Jakarta hanya 11 persen.

Dengan model pembangunan Jawa Timur, maka Indonesia dapat meniru Korea Selatan untuk mensejajarkan diri sebagai negara Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). "Manufaktur nilai tambah (Persen dari PDB), di Jerman dilaporkan sebesar 18,17 persen pada tahun 2020, menurut kumpulan indikator pembangunan Bank Dunia, yang dikumpulkan dari sumber yang diakui secara resmi. Artinya sudah jauh di bawah Jawa Timur," papar Deni.

Sedangkan pada Maret 2021, lanjut Deni, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia (nasional) yang diukur dari gini ratio mencapai 0,384. Turun 0,001 poin ketimbang September 2020 sebesar 0,385. Dan, meningkat 0,003 poin dibandingkan Maret 2020 sebesar 0,381.

Dari paparan tersebut, kepemimpinan Gubernur Khofifiah yang berhasil menjaga angka gini ratio Jatim per Maret 2021 sebesar 0,374, adalah yang terkecil. "Ini memperlihatkan bahwa Khofifah sangat layak menjadi Presiden Indonesia, karena Angela Merkel saja kalah dalam meningkatkan konstribusi dari sektor manufakturnya," imbuh Deni.

Berdasarkan data Eurostat, koefisien gini dari pendapatan disposabel setara di Jerman, mencapai 34,40 persen pada Desember 2020. Secara historis, koefisien gini dari pendapatan disposabel yang setara mencapai rekor tertinggi yakni 34,40 persen pada Desember 2020. Dan, rekor terendah 28,30 persen pada Desember 2012.

Lalu bagaimana dengan China? Kata Deni, sektor manufaktur di negeri Tirai Bambu, memberikan nilai tambah (persen dari PDB) sebesar 26,18 persen pada 2020. Itu berdasarkan kumpulan indikator pembangunan Bank Dunia, yang dikumpulkan dari sumber yang diakui secara resmi.

Di China, kata Deni, indeks Gini mencapai 51 persen pada 2018. Secara konsep pembangunan, sangatlah jelas bahwa pembangunan Jawa Timur yang dikomandani oleh Khofifah sudah mengalahkan China. "Khofifah Indar Parawangsa memang tidak mempunyai ambisi untuk menjadi Presiden karena sedang fokus membangun Jawa Timur," tuturnya.

"Namun bangsa ini akan kehilangan momentum jika tidak pernah mengusulkan orang yang satu visi dan misi dengan Gus Dur tersebut menjadi calon presiden, karena prestasinya yang luar biasa ini," pungkasnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya