Mengenang 2 Tahun Kematian Li Wenliang, Dokter Pertama Pengungkap COVID-19 di Wuhan

Li Wenliang ditegur oleh polisi setempat karena menyebarkan desas-desus COVID-19.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 08 Feb 2022, 18:53 WIB
Li Wenliang, dokter di Wuhan meninggal dunia. Ia sebelumnya telah memberi peringatan terhadap adanya Virus Corona. (Source: Instagram/ @tuho0816)

Liputan6.com, Wuhan - Meski sudah dua tahun meninggal dunia, Li Wenliang, dokter yang mencoba memperingatkan pemerintah China tentang adanya Virus Corona COVID-19, tetap menjadi ingatan warga di Tiongkok.

Banyak pihak bersedih, marah, dan memiliki harapan bagi kehidupan yang setara bagi banyak orang China.

Li, seorang dokter mata dari Wuhan, tempat pandemi dimulai, menjadi perhatian nasional setelah dia memperingatkan teman-temannya di media sosial pada akhir Desember 2019 tentang virus baru yang misterius di rumah sakitnya. Kemudian, ia ditegur oleh polisi setempat karena menyebarkan desas-desus, seperti dikutip dari laman The New York Times, Selasa (8/2/2022).

Apa yang ia sampaikan ini ditambah dengan keterlambatan pemerintah China mengatasi wabah tersebut, membuat Li dianggap seperti pahlawan nasional, dilihat sebagai perwujudan dari pentingnya kebebasan berekspresi.

Tetapi Li Wenliang jatuh sakit karena virus itu sendiri. Pada 6 Februari 2020, dia meninggal dunia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Komentar Pengguna Media Sosial

Karangan bunga dan foto mendiang dokter Li Wenliang terlihat di Cabang Houhu Rumah Sakit Pusat Wuhan di Wuhan di provinsi Hubei, China, Jumat, (7/2/2020). Li Wenliang sebelumnya memberikan peringatan kepada publik tentang potensi munculnya virus corona pada Desember 2019. (AFP/STR)

Media sosial Tiongkok meledak dalam kemarahan dan kesedihan, baik atas nasib Dr. Li maupun respons lamban pemerintah terhadap wabah tersebut secara umum.

Banyak pengguna berbondong-bondong ke profil Dr. Li di Weibo, platform media sosial mirip Twitter.

Mereka mengucapkan terima kasih atas keberaniannya untuk berbicara, meminta maaf atas perlakuan pihak berwenang dan membagikan kutipan yang dia berikan dalam sebuah wawancara dengan media Tiongkok sebelum kematiannya: "Masyarakat yang sehat harus memiliki lebih dari satu suara."

Dua tahun kemudian, sebagian besar kemarahan itu telah memudar dari pandangan, karena penyensoran dan keberhasilan pemerintah selanjutnya dalam mengendalikan wabah.

Tetapi profil Weibo Dr. Li menunjukkan bahwa ingatan akan masa-masa awal itu tetap kuat.

 


Penghormatan Untuk Li Wenliang

Karangan bunga dan foto mendiang dokter Li Wenliang terlihat di Cabang Houhu Rumah Sakit Pusat Wuhan di Wuhan di provinsi Hubei, China, Jumat, (7/2/2020). Li Wenliang sebelumnya memberikan peringatan kepada publik tentang potensi munculnya virus corona pada Desember 2019. (AFP/STR)

Pada hari-hari sebelum peringatan kematiannya, komentar terkumpul di bawah posting terakhirnya, di mana dia telah membagikan berita bahwa dia telah dites positif.

Beberapa memintanya untuk beristirahat dengan tenang, mengatakan kepadanya untuk tidak khawatir tentang pandemi di China lagi dan bahwa Olimpiade Musim Dingin Beijing berjalan dengan baik.

Yang lain memperlakukannya seperti orang kepercayaan atau malaikat pelindung. "Dr. Li, tolong berkati saya untuk menemukan seseorang yang saya cintai," tulis seorang pengguna.

Pengguna telah meninggalkan lebih dari satu juta komentar di bawah posting terakhir Dr. Li dalam dua tahun terakhir, meskipun tidak jelas berapa banyak yang telah dihapus oleh sensor.


Infografis Virus Corona Covid-19 Bukan dari Laboratorium Wuhan

Infografis Virus Corona Covid-19 Bukan dari Laboratorium Wuhan. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya