Liputan6.com, Bekasi - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, terjadi peningkatan kasus Omicron di Bekasi, yang mana hampir menyusul puncak Delta pada gelombang kedua COVID-19. Walau begitu, ia tidak menyebut secara pasti berapa jumlah kasus Omicron.
"Bekasi (kasus Omicron) naiknya juga tinggi, hampir menyusul puncak (Delta) di bulan Juli tahun lalu. Itu sebabnya, kita mesti hati-hati," ucap Budi Gunadi saat meninjau Gerai Vaksinasi Presisi di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi pada Selasa, 8 Februari 2022.
Baca Juga
Advertisement
Lebih lanjut, Budi Gunadi mengatakan, kasus Omicron sudah mencetak rekor lebih tinggi dari puncak Delta, terutama di DKI Jakarta dan Bali. Bahkan kondisi serupa terjadi Tangerang Selatan dan Kota Depok dengan kenaikan kasus Omicron.
"Kasus Omicron di dua provinsi sudah naik lebih tinggi dari kasus bulan Juli kemarin pada saat puncaknya Delta, yaitu di DKI dan Bali. Lalu ada Tangerang Selatan dan Depok, sudah lebih tinggi dari puncaknya Delta yang kemarin di bulan Juli," katanya.
Adapun data Kementerian Kesehatan per 8 Februari 2022, gambaran terkini data konfirmasi kasus Omicron menunjukkan, sudah melebihi puncak gelombang kasus Delta di beberapa daerah, seperti DKI Jakarta, Banten, dan Bali.
DKI Jakarta mengkonfirmasi 15.825 kasus baru, melebihi puncak kasus varian Delta yang mencapai 14.619 kasus. Kendati demikian, pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit karena Omicron berjumlah 9.364 atau setengah dari 18.824 pasien yang dirawat di puncak kasus Delta tahun 2021.
Pasien Omicron yang Dirawat Lebih Rendah dari Delta
Kabar baiknya, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, pasien Omicron yang dirawat dan wafat lebih rendah, jauh lebih rendah dibandingkan Delta. Masyarakat pun diminta tidak panik.
"Kalau kasusnya lebih tinggi, yang wafat dan masuk rumah sakit lebih rendah. Jadi, saya minta tolong teman-teman media, tolong disampaikan ke masyarakat, enggak usah panik karena kasus akan naik tinggi dan akan kemungkinan besar lebih tinggi dari Delta," ujarnya.
"Enggak usah panik, kenapa? Karena memang (pasien Omicron) yang dirawat dan yang wafat itu lebih rendah."
Upaya yang dilakukan agar tidak terpapar Omicron, masuk rumah sakit dan wafat, protokol kesehatan (prokes) dan mempercepat vaksinasi COVID-19.
"Disiplin memakai masker, disiplin prokes itu penting, tolong disebarkan ke masyarakat, bahwa jangan kendor untuk memakai masker," pesan Menkes Budi Gunadi.
"Kemudian, vaksinasi mesti dipercepat. Masyarakat, tolong jangan ragu segera divaksin."
Advertisement