Serba-serbi Seputar Valentine's Day

Mengapa Valentine's Day diperingati setiap 14 Februari?

oleh Komarudin diperbarui 09 Feb 2022, 07:53 WIB
Ilustrasi Valentine Day (dok.pexels)

Liputan6.com, Jakarta - Di antara 12 bulan, Februari boleh jadi yang paling banyak diingat oleh banyak kalangan milenial. Pada bulan ini terdapat perayaan hari kasih sayang atau Valentine's Day yang diperingati setiap 14 Februari.

Awal perayaan cinta pada Februari berasal dari era Romawi, meskipun tidak dianggap terkait langsung dengan tradisi Hari Valentine modern. Acara tersbut dinamakan pesta Lupercalia, yakni festival kesuburan dan kesehatan pagan, dilansir dari berbagai sumber.

Acara tersebut dirayakan dari 13 Februari hingga 15 Februari, yang dirayakan setidaknya sejak 44 SM. Awalnya, acara tersebut sebagai pengharapan terhadap kesehatan dan kesuburan domba dan sapi mereka.

Seiring waktu, festival ini berisi juga acara perjodohan yang berlangsung selama pesta, mirip dengan yang dilakukan orang di festival selama Abad Pertengahan. Pada abad kelima, Paus Hilary mencoba melarang festival tersebut.

Ia menilai acara tersebut sebagai ritual pagan dan tidak sesuai dengan nilai-nilai Kristiani. Pada akhir abad kelima atau kira-kira 496 M, Paus Gelasius I akhirnya melarangnya.

Namun, ia justru membuat berbagai perayaan bernilai ajaran Kristiani dan menyatakan perayaan itu diperingati pada 14 Februari. Ia menjadikan tanggal itu sebagai peringatan untuk Santo Valentinus. Seiring perkembangan, pada 14 diperingati sebagai Valentine's Day.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Simbol Cinta

Ilustrasi bunga mawar merah (Sumber:Pixabay)

Perayaan Valentine identik dengan memberikan bunga kepada seseorang yang dicintai. Banyak bunga yang bisa diberikan kepada pujaan hati.

Di antara banyak bunga, selama ini yang paling dikenal orang saat memberikan bunga mawar kepada pasangannya. Namun, di luar ada juga bunga lain yang bisa diberikan sebagai tanda cinta.

Dilansir dari berbagai sumber, bunga tersebut di antaranya bunga matahari, bunga lili, dan lain-lain. Bunga matahari disebut bunga romantis dan juga melambangkan kebahagiaan, panjang umur.

Sementara bunga lili mewakili kegembiraan, yang akan mereka berikan kepada orang-orang spesial. Bunga ini memiliki warna putih, kuning, merah, oranye. Dari warnanya, putih jadi salah satu yang paling menarik karena dilambangkan sebagai lambang kesucian, kemurnian, ketulusan, kemuliaan, pengabdian juga persahabatan.


Cokelat

Ilustrasi cokelat hitam (dok.unsplash)

Sejarah cokelat sebagai sebuah makanan yang menjadi lambang kasih sayang dapat ditelusuri sejak era masuknya cokelat ke Eropa pada sekitar tahun 1600-an. Pada saat itu Madame du Barry yang merupakan istri dari raja Louis IV memberikan minuman cokelat pada suaminya sebagai stimulan.

Pada saat itu, cokelat hanya dinikmati sebatas oleh anggota kerajaan saja namun sudah merupakan salah satu simbol cinta, seperti diberitakan merdeka.com. Hubungan antara cokelat dengan Hari Valentine sepenuhnya terjadi karena kebetulan semata.

Hal itu terjadi seiring meningkatnya cokelat sebagai makanan yang cukup populer bagi masyarakat serta penetapan Hari Valentine sebagai sebuah hari libur. Pada 1837, Ratu Victoria menjadikan Hari Valentine sebagai sebuah perayaan dan hal ini disambut dengan sangat meriah oleh rakyatnya.


Infografis Anak Muda Sayangi Lansia, Ayo Temani Vaksinasi Covid-19

Infografis Anak Muda Sayangi Lansia, Ayo Temani Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya