Liputan6.com, Yogyakarta - Desa Jatimulyo menjadi rumah bagi ratusan spesies burung langka. Desa Jatimulyo terletak di kawasan Bukit Menoreh, tepatnya di Kecamatan Girimulyo, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). wilayah Kapanewon Girimulyo, Kulon Progo, Yogyakarta.
Desa Jatimulyo dapat ditempuh dengan satu jam perjalanan dari pusat Kota Yogyakarta. Untuk sampai di desa ini perlu melewati jalanan berliku dengan kondisi jalan yang belum sepenuhnya diaspal.
Setibanya di Desa Jatimulyo, wisatawan akan disambut pemandangan asri pegunungan Menoreh. Kicauan burung yang merdu juga akan menyambut para wisatawan yang singgah di desa ini.
Baca Juga
Advertisement
Namun jangan harap, para wisatawan bisa menangkap atau bahkan memburu para pemilik kicauan tersebut. Informasi yang dihimpun menyebutkan burung-burung di sini dijaga dengan baik oleh warga setempat, sehingga segala macam pemburuan akan dikenakan sanksi tegas.
Sanksi terhadap aktivitas perburuan liar itu tertuang dalam Peraturan Desa Jatimulyo Nomor 8 Tahun 2014 tentang Perlindungan Lingkungan Hidup yang ada di Jatimulyo.
Perdes ini diterbitkan karena warga dan para pengamat burung resah mengetahui perburuan satwa liar, terutama burung langka, di Jatimulyo, Kulon Progo.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Jumlah Spesies Meningkat
Ternyata berhentinya aktivitas perburuan berdampak positif bagi kelestarian burung di desa ini. Sebab, jumlah spesies burung yang ditemui setiap tahun mengalami kenaikan.
Sebelumnya, ada sekitar 90 jenis burung dan kini ada 115 spesies burung. Artinya, separuh dari 277 jenis burung yang ada di Kulon Progo berada di kawasan ini, mulai dari burung langka cekakak jawa, gelatik jawa, suling hingga burung pelatuk.
Selain menjadi lingkungan yang ramah burung, Desa Jatimulyo juga perkambang menjadi ekosistem yang ramah bagi makhluk hidup lainya.
Beberapa penelitian dan pendataan, baik dari pihak luar maupun internal desa Jatimulyo Kulon Progo, menyebutkan bahwa paling tidak ada sekitar 20 gua, 97 jenis burung, 30-an jenis moluska atau siput, 30 jenis capung, ratusan jenis kupu-kupu, 30 jenis anggrek, fosil terumbu karang, dan berbagai jenis fauna lainnya.
Penulis: Tifani
Advertisement