Liputan6.com, Jakarta - Patrick Walujo, selaku Co-founder dan Managing Partner Northstar Group investasi di platform keuangan dan investasi, Ternak Uang.
Selain Patrick, perusahaan modal ventura Kinesys Group dan Alto Partners juga bergabung dalam seed funding (pendanaan awal) tujuh digit untuk Ternak Uang. Sayangnya, tak disebutkan secara rinci besaran kucuran dana masing-masing pihak.
Advertisement
"Pendanaan ini akan digunakan untuk membantu Ternak Uang mencapai misinya dalam meningkatkan literasi finansial masyarakat Indonesia, khususnya saat melihat masih banyaknya generasi muda yang terjebak dalam investasi bodong,” ungkap CEO Ternak Uang, Raymond Chin, ditulis Senin (8/2/2022).
Mengutip data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), praktik investasi bodong sendiri telah merugikan masyarakat Indonesia hingga Rp 117,4 triliun dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
Dalam realisasinya, pendanaan akan digunakan untuk pengembangan produk dan positioning platform, pemberdayaan komunitas, hingga pengembangan tim internal.
Ke depan, pengembangan produk akan difokuskan untuk menghadirkan pengalaman belajar keuangan dan investasi yang merata bagi setiap orang.
Khususnya pada TU Academy, yang akan terus dikembangkan untuk membantu proses belajar individu sesuai kebutuhan personal. Fitur tersebut akan didukung dengan implementasi teknologi artificial intelligence (AI) dan machine learning.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Investasi Patrick Walujo
Ini bukan kali pertama Patrick investasi di perusahaan teknologi. Salah satunya yakni Bank Jago. Pada 2019, Patrick bersama Jerry Ng akuisisi Bank Artos yang kini disulap jadi bank digital.
Pada aksi tersebut, Jerry mengantongi 37,65 persen porsi saham ARTO melalui perusahaan Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI), dan Patrick Waluyo sebesar 13,35 persen melalui Wealth Track Technology Limited.
Karier Patrick di bidang investasi bermula saat ia bekerja sebagai investment banker associate di Goldman Sachs, salah satu bank investasi terbesar di Amerika Serikat pada 1997-2000.
Pada 2009, Patrick dianugerahi penghargaan bergengsi Ernst & Young sebagai Entrepreneur of the Year. Dia adalah anggota Dewan Penasihat Internasional Dewan Hubungan Luar Negeri. Patrick merupakan lulusan Cornell University jurusan teknik industri pada 1997.
Patrick memiliki seorang istri bernama Ayu Patricia Rachmat, yang tak lain adalah anak dari pengusaha Theodore Permadi (TP) Rachmat. TP Rachmat, pendiri grup Triputra. Ayu Patricia Rachmat juga tak kalah melalang buana dalam urusan investasi. Ia diketahui menjadi salah satu pemegang saham PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) dengan kepemilikan 5,08 persen.
Advertisement