Liputan6.com, Jakarta Perusahaan tembakau lPT HM Sampoerna Tbk berhasil meraih penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada akhir 2021 lalu.
Kepala Urusan Eksternal Sampoerna Ishak Danuningrat menyatakan, pencapaian ini akan jadi motivasi bagi puluhan ribu karyawan Sampoerna untuk senantiasa meningkatkan kinerja, terutama dalam aspek pengelolaan lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat.
Advertisement
"Kami bangga atas apresiasi yang diberikan oleh KLHK kepada kami, dan berkomitmen terus melakukan upaya kontinyu untuk memperhatikan keberlangsungan lingkungan di tempat kami beroperasi. Perolehan penghargaan PROPER Hijau sejalan dengan praktik praktik keberlanjutan kami selama ini, khususnya di pabrik kami di Sukorejo," ungkapnya, Selasa (8/2/2022).
PROPER merupakan program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan yang tidak sembarang diberikan oleh KLHK. Kriterianya cukup ketat terdiri dari dua tahapan, yakni Penilaian Ketaatan dan Beyond Compliance atau kriteria penilaian lebih dari yang dipersyaratkan.
Ishak menuturkan, Sampoerna menerima penghargaan PROPER Hijau seiring dengan upaya-upaya keberlanjutan yang diwujudkan melalui berbagai program dalam ruang lingkup pengelolaan lingkungan.
"Dalam isu ketahanan air contohnya, Sampoerna mendorong pengelolaan dan penggunaan air yang adil secara sosial dan ramah lingkungan, dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan terkait," ujar dia.
Praktik keberlanjutan air Sampoerna pun mendapatkan pengakuan sebagai perusahaan pertama di Indonesia yang mendapatkan Sertifikat Standar tata kelola air dari Alliance for Water Stewardship.Penghargaan itu bertujuan untuk mendukung inisiatif para pemain industri dalam penatalayanan air di wilayah operasional.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Emisi Karbon
Isu lingkungan lainnya yang tengah marak dibahas saat ini merupakan pemanfaatan energi dan pengurangan emisi karbon. Pabrik Sampoerna di Sukorejo, Jawa Timur memiliki cara tersendiri untuk menanggulanginya, yakni melalui teknik Chiller Optimizer yang menggunakan alat otomatis yang termonitor secara online, untuk mengurangi penggunaan energi yang dihasilkan dari unit proses produksi.
Praktik ini merupakan inovasi pertama di Indonesia, yang telah berhasil menurunkan penggunaan energi di pabrik Sampoerna hingga 1.848 Gigajoule sepanjang 2020.
Lebih lanjut, Sampoerna melakukan kajian LCA (lifecycle assessment) untuk mengkaji hotspot dari aktivitas proses utama dan pendukung yaitu emisi. Hal ini dilakukan untuk dapat menentukan solusi terbaik gunamenurunkan emisi karbon.
Sesuai hasil kajian, Sampoerna menerapkan instalasi magnetic motor chiller pump, melakukan peningkatan efisiensi kompresor, dan memanfaatkan teknologi lainnya untuk menurunkan emisi karbon.
"Bagi kami, kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat merupakan bagian dari praktik keberlanjutan bisnis, sehingga sudah menjadi komitmen sekaligus budaya perusahaan. Hal ini sejalan dengan komitmen Sampoerna untuk Indonesia, yang merupakan payung dari program keberlanjutan kami untuk mendukung pemerintah mencapai visi mewujudkan Indonesia Maju," tutup Ishak
Advertisement
