Liputan6.com, Banyumas - Sebagian masyarakat di Indonesia dan sejumlah negeri di belahan bumi lain meyakini tangkur buaya memiliki khasiat untuk meningkatkan vitalitas pria.
Memang, sejauh ini belum ada literatur berdasar penelitian ilmiah untuk membuktikan hal ini. Namun, keyakinan berbungkus mitos itu sudah kadung menyebar sejak berpuluh tahun silam, bahkan mungkin ratusan tahun.
Mitologi sekitar buaya memang banyak berkembang. Hewan purba peninggalan zaman dinosaurus itu telah menjadi bagian dari peri pengetahuan masyarakat Indonesia yang berada di wilayah tropis dan menjadi habitat beragam buaya.
Baca Juga
Advertisement
Ada yang menghubungkan buaya dengan cerita-cerita mistis dan sakral. Kelompok lain menganggap bagian tubuh hewan ini memiliki khasiat medis, yang berhubungan erat dengan seksualitas.
Perihal keyakinan tangkur buaya berkhasiat untuk keperkasaan pria, tentu tak elok jika tak mengajak bicara pawang buaya. Ada seorang kawan pemilik penangkaran buaya berizin satu-satunya di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Namanya, Fatah Arif Suyanto. Panggilan akrabnya Mas Yanto, terkadang Mas Fatah.
“Saya percaya kalau sebagian besar orang (yang belum pernah mencobanya) rata-rata percaya hal tersebut. Sebab di semua artikel media bacaan hanya ada keterangan membenarkan hal tersebut,” ucap Yanto, saat ditanya apakah ia percaya khasiat tangkur buaya untuk meningkatkan vitalitas pria.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Buaya, Fosil Hidup Sezaman Dinosaurus
Tetapi, sebagaimana misteriusnya fosil hidup peninggalan zaman Dinosaurus ini, Yanto pun meyakini ada sisi-sisi tubuh buaya yang bermanfaat bagi manusia.
Sebab, bangsa buaya mampu bertahan hidup berjuta-juta tahun. Ini tentu berbeda saudara tuanya, spesies lain sezaman yang akhirnya punah.
Namun, ia sendiri mengaku belum pernah mencoba. Karenanya, ia tak bisa memastikan apakah tangkur buaya memang benar berkhasiat atau tidak.
Yanto, yang juga pawang buaya berlisensi ini mengakui, di komunitasnya pernah ada perbincangan soal tangkur buaya jantan. Namun, informasinya yang berkhasiat adalah kelamin buaya jantan yang mati karena usia.
Artinya, tangkur buaya yang didapat dari peternakan atau tangkapan alam yang buaya dibunuh, tak berkhasiat apa pun. Namun, secara ilmiah, itu pun tak pernah dibuktikan.
Advertisement
Belum Terbukti Secara Ilmiah
Sedangkan di Indonesia, buaya tua yang mati secara alamiah mesti dilaporkan. Seluruh bagian tubuhnya diperiksa sehingga tak memungkinkan untuk mengambil bagian tubuh yang terkecil sekalipun, apalagi kelaminnya.
“Biasanya ada proses verbal hukum. Tidak ada yang sempat mengambil tangkur, kalaupun diambil mngkin tidakk bisa tahu persis cara pneggunaannya,” kata Yanto lagi.
Ia menganggap fenomena tangkur buaya yang dipercaya meningkatkan vitalitas pria telah bercampur antara fakta dengan mitos. Sebab, rata-rata pembelinya adalah orang yang belum pernah mencoba.
Celakanya, terkadang, ada obat-obatan tradisional atau jamu tertentu yang memasang foto tangkur buaya yang disebut sebagai salah satu bahannya.
Padahal, belum tentu juga di dalam obat itu terkandung zat yang berasal dari kelamin buaya jantan.
“Obat-obatan vitalitas biasanya dijual kepada konsumen yang punya khayalan seksual berlebihan. Hanya menguntungkan si penjual,” kata Yanto.
Tim Rembulan