Wali Kota Surabaya Minta ASN yang Huni Rumah Susun Segera 'Angkat Kaki'

Diketahui ada sebanyak 87 ASN yang masih menghuni rusun, terdiri dari 65 ASN aktif dan 22 diantaranya pensiunan ASN.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Feb 2022, 05:00 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Eri Cahyadi meminta ASN yang menghuni rumah susun agar ke luar dari lokasi tersebut karena bukan termasuk dalam kategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

"Ya ke luarlah, Wong ASN itu bukan MBR kok masuk ke situ," katanya, Selasa (8/2022).

Ia menyebut sejak Januari 2022, jajaran Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya sudah melakukan pendataan dan verifikasi para penghuni rusun.

Ternyata hasil pengecekannya ada ASN-nya yang menghuni rusunawa yang dikelola Pemkot Surabaya, mulai dari Rusunawa Urip Sumoharjo, Dupak Bangunrejo, Sombo, Penjaringansari, Warugunung, Wonorejo, Tanah Merah, Randu, Grudo, Pesapen, Jambangan, Siwalankerto, Romokalisari, Keputih, Bandarejo, Gununganyar Sawah, Dukuh Menanggal, Tambak Wedi, Indrapura, dan Babat Jerawat.

Dari hasil pengecekan itu, ternyata diketahui ada sebanyak 87 ASN yang masih menghuni rusun, terdiri dari 65 ASN aktif dan 22 diantaranya pensiunan ASN.

Makanya, ia meminta para ASN yang masih menghuni rusun itu untuk segera pindah. Pihaknya memberi waktu sebulan untuk pindahan.

Ia juga menegaskan bahwa rusun itu peruntukannya untuk MBR. MBR itu adalah warga yang belum mempunyai pekerjaan atau pekerjaannya itu atau penghasilan dari kerjanya itu tidak bisa menggerakkan ekonomi keluarganya.

"Sehingga hanya cukup untuk makan dan mungkin juga untuk sekolah anaknya," ujar wali kota.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:


Aplikasi E-rusun

Sementara, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya Irvan Wahyudradjad mengatakan

"Dari 20 rusun ini, total ada 103 blok dengan 4.890 unit, luasnya berbeda-beda setiap rusun,” ujar Irvan.

Oleh karena itu, Irvan menegaskan bahwa ke depannya Pemkot Surabaya akan melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki manajemen pengelolaannya hingga pendataan penghuni rusun. Salah satunya dengan menciptakan aplikasi e-rusun.

Aplikasi ini akan terkoneksi dengan data Dinsos SIM MBR dan juga data Dispendukcapil, sehingga melalui aplikasi ini akan diketahui mana penghuni yang masuk ke MBR dan mana yang tidak.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya