Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan Rabu (9/2/2022). Sentimen investor menanti rilis suku bunga acuan Bank Indonesia bayangi IHSG pekan ini.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, posisi IHSG sedang berada di bagian dari wave (iii) dari wave C. Ia mengatakan, IHSG akan terkoreksi terlebih dahulu untuk menguji gap yang berada di rentang 6.731-6.748.
Advertisement
“Selama IHSG tidak terkoreksi ke bawah 6.648, IHSG berpeluang menguat kembali,” ujar dia dalam catatannya.
Herditya menuturkan, IHSG akan berada di kisaran support 6.754,6.648 dan resistance di 6.850,6.880.
Terkait penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) atau PPKM level 3 di sejumlah wilayah di Indonesia, menurut Herditya sedikit berdampak ke IHSG. Hal ini seiring IHSG masih melaju cukup kencang pada Senin, 7 Februari 2022 dengan sentuh rekor tertinggi di 6.804.
“Kami perkirakan, saat ini investor masih cenderung wait and see akan rilis suku bunga BI juga,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pergerakan IHSG terlihat kembali pola pada tekanan terbatas setelah mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa secara intraday.
Ia mengatakan, minimnya sentimen dan terjadinya perlambatan roda perekonomian masih menjadi tantangan tersendiri bagi pasar modal Indonesia. Namun, setelah sejumlah data ekonomi yang menunjukkan kondisi perekonomian yang stabil turut menopang pergerakan IHSG hingga kini.
“Sehingga pergerakan fluktuaktif yang terjadi dalam IHSG masih dapat dimanfaatkan untuk melakukan trading ataupun investasi jangka pendek,” ujar dia.
Ia prediksi, IHSG bergerak di kisaran 6.698-6.876 pada Rabu pekan ini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan
Untuk saham pilihan yang dapat dicermati pelaku pasar, William memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Selain itu, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).
Sedangkan Herditya memilih saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).
Advertisement