Liputan6.com, Mataram - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memperingati Hari Pers Nasional 2022. Seperti diketahui, Hari Pers Nasional diperingati setiap tanggal 9 Februari. Namun, Pemprov NTB lebih dulu memperingatinya pada akhir pekan lalu.
Peringatan Hari Pers Nasional di NTB digelar di halaman Dinas Kominfotik. Senam bersama dan live music membuat acara semakin meriah. Bukan itu saja, adanya kopi gratis dan buku bacaan juga menambah semangat dan antusiasme warga mengikuti acara tahunan ini.
Dalam acara Hari Pers Nasional yang dikemas dalam Car Free Day, Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengajak para insan pers senantiasa menyebarkan kebaikan dan informasi-infomrasi positif kepada masyarakat.
Baca Juga
Advertisement
"Saya berharap masyarakat dapat menerima informasi-informasi yang positif mengenai penyelenggaraan event-event internasional di NTB nanti. Ada motoGP, MXGP, IATC, WSBK, L'etape Indonesia, dan masih banyak event internasional lainnya. Masyarakat harus tahu," katanya akhir pekan lalu seperti dikutip dari laman resmi ntbprov.go.id, Rabu (9/2/2022).
Menurut dia, dengan informasi positif dan realistis, NTB akan mendapatkan kepercayaan dunia. Masyarakat juga akan merasakan banyak manfaat dari branding positif NTB.
Zulkieflimansyah kemudian mengajak para insan pers untuk meningatkan kapasitasnya. Terlebih teknologi di era ini semakin berkembang pesat, salah satunya metaverse yang sudah di depan mata.
"Upgrading kompetensi ini sangat dibutuhkan oleh wartawan-wartawan kita saat ini. Saat ini masyarakat cenderung hanya membaca judul berita saja, namun tidak sampai membaca isi atau pesan dari berita tersebut," ujar dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Ratusan Warga Antusias
Ratusan warga NTB antusias mengikuti peringatan Hari Pers Nasional. Fitri Widyawati yang ikut acara tersebut berharap informasi pendidikan selama masa pandemi semakin lebih baik lagi.
"Banyak informasi kebijakan soal sekolah yang ditulis di media membantu kita mengetahui tentang perkembangan pandemi," ujar siswi SMKN 3 Mataram ini.
Di sisi lain, seorang pekerja lepas di Islamic Center Mataram Sahri justru menemukan banyak informasi di media tapi berbeda dengan realisasi di lingkungan kerjanya.
"Mungkin banyak juga yang masih kurang disiplin atau jenuh dengan kondisi pandemi ditambah berita yang seperti tak selesai di media membuat masyarakat bersikap biasa saja," ungkapnya.
Advertisement