Liputan6.com, Jakarta - Angka kematian pasien Covid-19 varian Omicron di DKI Jakarta lebih rendah ketimbang saat gelombang pandemi varian Delta. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, kendati persentasenya lebih rendah, satu angka kematian saja tetap terasa banyak.
"Walaupun angka kematian jauh lebih rendah dibandingkan saat gelombang Delta tapi kita semua sadar satu kematian saja akibat Covid-19 tetap terlalu banyak dan harus dicegah sekuat tenaga," ujar Anies dalam sebuah video di akun Instagram pribadinya dikutip pada Rabu (9/2/2022).
Baca Juga
Advertisement
Anies menyebut, kematian yang lebih rendah ini bisa disebabkan karena beberapa faktor. Di antaranya sifat dari varian Omicron yang tidak seganas varian Delta.
"Tapi (ada) juga faktor vaksinasi dan kekebalan warga Jakarta yang sudah jauh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu," kata dia.
Anies Baswedan juga mengatakan, kasus kematian pasien Covid-19 di DKI Jakarta didominasi oleh warga yang belum mendapatkan vaksin Covid-19.
"Kebanyakan kasus kematian masih didominasi oleh warga yang belum mendapatkan vaksin lengkap. Oleh karena itu bagi semuanya saya ingin mengingatkan kembali untuk mari kita menuntaskan vaksinasi," ucap Anies.
Jangan Terlena dengan Angka Rendah
Angka kematian yang lebih rendah kali ini di satu sisi, menurut dia bisa membuat semua orang merasa lebih tenang, tidak perlu panik bahwa akan mengalami keadaan seperti di gelombang Delta kemarin. Tapi di sisi lain, Anies mingingatkan jangan sampai membuat semua pihak terlena apalagi menyepelekan keadaan.
"Walaupun fatality rate lebih rendah tapi bila jumlah kasusnya berlipat lebih banyak, maka jumlah kematian absolut tetap bisa tinggi seperti gelombang kedua. Ini yang harus kita cegah sama-sama,” katanya.
Untuk menangkal itu, Anies mengatakan pihaknya bekerja sama sangat erat dengan berbagai pihak, termasuk Polda Metro Jaya, Kodam Jaya, dan kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
"Dan harapannya juga bisa mengelola kenaikan kasus pada gelombang ketiga ini. Kita terus akan meningkatkan kapasitas tempat tidur, kapasitas ICU di rumah sakit-rumah sakit untuk bisa merawat pasien Covid," tandas Anies.
Advertisement