Liputan6.com, Jakarta Peter Gade membuka kelas belajar bulu tangkis secara virutal melalui situs pribadinya. Langkah ini diambil agar legenda tunggal putra asal Denmark itu tetap bisa berbagi ilmu di tengah pandemi Virus COVID-19.
Seperti dilansir dari The Star, Peter yang merupakan satu dari empat legenda tunggal putra seperti Lee Chong Wei, Lin Dan, dan Taufik Hidayat, membuka kelas tersebut di situs pribadinya, petergade.com. Lewat wadah virtual ini, Gade membagikan ilmu yang pernah didapatnya selama 30 tahun sebagai atlet.
“Ini (kelas bulu tangkis virtual) adalah cara yang luar biasa bagi saya untuk menyumbang kembali kepada olahraga yang saya cintai dan dengan proyek ini saya berharap bisa menambahkan sesuatu yang spesial kepada dunia bulu tangkis,” kata Gade dilansir dari The Star pada Senin (7/2/2022).
Baca Juga
Advertisement
Platform yang dibangun Peter Gade tidak hanya ditujukan kepada para pemula. Kursus bulu tangkis virtual ini juga dibuat untuk memudahkan atlet hingga pelatih dari seluruh dunia belajar bulu tangkis. Materi yang diberikan mencakup video inovatif, pembaruan mingguan, dan interaksi dalam komunitas global anggota.
"Saya telah melatih pemain yang berbeda dari negara yang berbeda di akademi saya. Saya ingin menyampaikan pengetahuan saya, pengalaman saya, semangat saya dan cinta saya untuk permainan kepada penonton online," ujar pria yang saat ini sudah menginjak usia 45 tahun tersebut.
Prestasi Peter Gede
Nama Peter Gade selama ini sudah tidak asing bagi para pencinta bulu tangkis dunia. Pria kelahiran Aalborg, Denmark tersebut merupakan atlet tepok bulu Eropa tersukses. Nama Peter Gade disejajarkan dengan legenda-legenda tunggal putra dunia, seperti Lee Chong Wei, Lin Dan, dan Taufik Hidayat.
Prestasi Peter Gade dalam dunia bulutangkis sudah tidak perlu diragukan lagi. Sosok Peter Gade bisa dibilang sebagai tunggal putra Eropa tersukses di dunia.
Peter Gade pernah menjadi juara Eropa sebanyak lima kali. Prestasinya di ajang Kejuaraan Dunia pun tidak buruk dengan mengantongi empat medali perunggu dan satu medali perak.
Salah satu gelar bergengsi juga pernah diraih Peter Gade adalah All England Open 1999 di mana usianya saat itu masih menginjak 23 tahun. Kala itu, Peter mengalahkan wakil dari Indonesia yaitu Taufik Hidayat.
Advertisement
Hadir di Waktu yang Tepat
Setelah pensiun, Gade tidak jauh-jauh dari bulu tangkis. Dia kemudian menjadi pimpinan operasional merangkap pelatih kepala di akademi bulu tangkis Yonex Peter Gade Academy di Copenhagen.
Kelas virtual Peter Gade hadir di waktu yang tepat. Sebab Pandemi COVID-19 telah mempercepat revolusi digital di mana orang-orang berkomunikasi, belajar, dan terhubung secara global.
"Salah satu tujuan pribadi saya dengan proyek ini adalah untuk dapat terhubung langsung dengan pemain, pelatih, dan penggemar bulu tangkis di seluruh dunia," kata juara All England 1999 itu.
"Terlepas dari perbedaan budaya, tingkat keterampilan, dan zona waktu, platform ini untuk semua orang yang menyukai olahraga ini," beber Peter Gade menambahkan.
Penulis: Jesslyn Koesman