Liputan6.com, Jakarta - Indonesia sedang menyambut Hari Pers Nasional pada Rabu hari ini (9/2/2022). Sambutan Hari Pers Nasional pun datang dari berbagai figur menteri di Tanah Air.
Melalui unggahannya di platform Instagram, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani menyampaikan optimismenya bahwa pers memiliki peran strategis dalam membangun bangsa.
Advertisement
"Kegiatan jurnalistik yang dilakukan oleh insan pers tidak sekedar menulis berita, tapi lebih dari itu mereka juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga masyarakat dengan menyajikan berita sesuai fakta," tulis Menkeu Sri Mulyani di laman Instagram-nya, Rabu (9/2/2022).
"Di tengah kondisi Indonesia dan dunia yang masih dilanda pandemi, pandangan kritis pers Indonesia dapat menjadi penyambung informasi tepercaya mengenai kinerja pemerintah sehingga dapat memacu optimisme masyarakat," ujar dia.
"Terima kasih dan apresiasi untuk para insan pers Indonesia yang turut menciptakan kedaulatan nasional melalui informasi yang kredibel dan tepercaya," tutur Menkeu.
Selain Menkeu Sri Mulyani, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan juga turut menyampaikan ucapan selamat Hari Pers Nasional di platform Instagram.
"Memperingati Hari Pers Nasional 9 Februari 2022. Tetaplah menjadi pilar demokrasi negeri dengan menjaga profesionalisme dan independensi," kata Menko Luhut dalam fitur Insta Story, Rabu (9/2).
Dalam momen terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengajak insan pers untuk menyajikan berita yang meningkatkan optimisme masyarakat.
Hal itu ia sampaikan dalam acara virtual Seminar Ekonomi Peringatan Hari Pers Nasional 2022 bertajuk "Akselerasi Perekonomian Daerah untuk Memacu Pemulihan Ekonomi Nasional Pasca Pandemi Covid-19” dari Jakarta Pusat, Selasa (08/02/2022).
"Saya mengajak kita semua memperkuat kerja sama lintas sektor, termasuk kepada insan pers dan wartawan. Berita-berita baik dan terpercaya yang disampaikan kepada masyarakat akan dapat meningkatkan optimisme serta mendukung upaya penanggulangan Covid-19 dan pemulihan ekonomi," kata Menko Airlangga, dikutip dari laman kominfo.go.id.
Menkominfo Johnny Ajak Pers Adaptasi Teknologi Digital
Adapun sambutan Hari Pers Nasional dari Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate.
Menkominfo mengajak insan pers untuk mulai beradaptasi dengan teknologi digital.
Hal itu ia sampaikan dalam Konvensi Nasional HPN 2022 bertajuk : Membangun Model Media Massa yang Berkelanjutan, secara hibrida dari Phinisi Room Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (08/02).
Menkominfo mengatakan bahwa, di era digital, kemajuan teknologi berupa big data, artificial intelligence, dan metaverse dapat memperkaya kebutuhan data serta analisis untuk produksi dan distribusi konten industri media.
"Orientasi industri media yang baik akan tercermin dari jurnalisme yang berkualitas berbasiskan data, analisis dan pendekatan teoritis yang memadai," kata Menkominfo Johnny, dikutip dari laman kominfo.go.id.
Ia melihat dunia terus didorong untuk melakukan transformasi digital di tengah berbagai keterbatasan akibat pandemi Covid-19. Hal itu juga penting dilakukan insan pers agar bisa menemukan model bisnis baru media.
"Perubahan besar yang diakibatkan oleh kemajuan teknologi digital menjadi orientasi, sekaligus solusi yang dapat menembus keterbatasan, memperluas perspektif dan jangkauan. Sekaligus mempercepat proses di berbagai lini kehidupan, tentunya termasuk di industri media," jelas dia.
Advertisement
Menko Polhukam Sampaikan Komitmen Pemerintah Lindungi Media Massa
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menegaskan komitmen kuat Pemerintah dalam memberikan perlindungan bagi media massa yang memproduksi konten berita.
Mencermati perkembangan teknologi platform digital, menurutnya Pemerintah berupaya menjaga kebebasan pers yang bertanggungjawab sekaligus memperkuat peran dan kedudukan pers dalam menjalankan bisnis media.
"Selama hampir dua dekade dunia pers dihadapkan kepada dinamika baru akibat perkembangan teknologi infomasi yang melanda dunia. Platform digital, situs web dan aplikasi berhasil menyerbu wilayah tradisional berbagai sektor ‘ekonomi lama’, termasuk media massa," paparnya.
Perkembangan itu, menurutnya, telah menimbulkan hubungan yang tidak berimbang antara penerbit berita dan platform digital. Kondisi itu tidak hanya di Indonesia tetapi juga di berbagai belahan dunia lain.
"Di satu pihak, penerbit berita menyediakan informasi yang berkualitas dengan kepedulian terhadap kualitas jurnalisme dan demokratisasi arus informasi. Sementara, pemilik platform digital berorientasi untuk memperoleh keuntungan ekonomi sebesar-besarnya," tutur Menko Polhukam Mahfud MD.
Menko Mahfud MD pun menyatakan Presiden Joko Widodo telah memerintahkan kementerian terkait untuk merumuskan dan menyusun regulasi yang mengatur hubungan antara penerbit dan platform digital.
"Saat ini, pemerintah tengah melakukan kajian akademis atas usulan regulasi yang disampaikan Dewan Pers tentang jurnalisme berkualitas dan tanggung jawab perusahaan platform digital," imbuhnya.