Cerita Jalanan Desa di Semarang Dinamai 'Tanjakan Luna Maya'

Luna Maya tidak kuat melewati tanjakan tersebut.

oleh Arai Mahaka diperbarui 09 Feb 2022, 16:05 WIB
Luna Maya menuntun sepeda saat melintasi tanjakan di Desa Podorejo Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang. (Foto: YouTube TS Media)

Liputan6.com, Semarang - Sebuah jalur menanjak di Kota Semarang, Jawa Tengah, memiliki nama unik, yakni Tanjakan Luna Maya. Tanjakan tersebut tepatnya berada di Desa Podorejo Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang.

Bagaimana cerita di balik pemberian nama tersebut? Berikut penjelasannya, seperti dihimpun dari berbagai sumber.

Dikutip dari Kemenparekraf.go.id, tanjakan tersebut adalah rute yang dilalui Luna Maya saat sedang bersepeda di Kota Semarang. Pemberian nama Tanjakan Luna Maya dipilih karena Luna Maya tidak kuat melewati tanjakan tersebut, sehingga membuatnya harus menuntun sepedanya. Sejak saat itulah tanjakan yang berada di Desa Podorejo, Semarang mulai dikenal para penggowes dengan nama “Tanjakan Luna Maya”.

Hal itu bermula sekitar bulan November 2020, saat Luna Maya dan para sahabatnya menjajal gowes di Kota Semarang. Selain Luna, dalam rombongan itu antara lain Marianne Rumantir, Patricia Panigoro, dan Sigi Wimala. Mereka pun dipandu beberapa goweser Semarang.

Mereka mengayuh sepedanya melintasi rute sekitar Kota Lama dan Tugu Muda hingga menuju ke arah Kecamatan Ngaliyan dan Mijen.

 

Luna Maya menuntun sepeda saat melintasi tanjakan di Desa Podorejo Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang. (Foto: YouTube TS Media)

Luna Maya Tak Kuat Melewati Tanjakan

Dalam video YouTube TS Media, Luna sempat mencoba melintasi tanjakan dengan menaiki sepedanya. Namun ia terlihat tak kuat mengayuh sepedanya dan segera turun untuk menuntun sepeda.

“Alamak ini namanya bukan sepedaan, ini namanya nyiksa diri. Gila ini tinggi banget,” kata Luna sambil menuntun sepeda.

Bahkan belum habis tanjakan itu dilalui, Luna meminta dibonceng motor untuk bisa mengatur napas sejenak. Sedangkan sepedanya dituntun dengan dipegangi di sisi kanan motor. Hal itu juga karena Luna belum lama mengalami patah tulang kaki. Namun beberapa saat kemudian, Luna kembali menaiki sepedanya.

Para pegowes yang mendampingi tampak sigap memandu dan membantu Luna Maya dan kawan-kawan.

Setelah rute tersebut, rombongan Luna Maya menuju Masjid Kapal Semarang dan Kelenteng Sam Poo Kong.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya