Golkar: Kita Pastikan Dukung Airlangga Capres di 2024, Itu Amanat Munas

Lodewijk meyaini cukup mudah meloloskan Ketua Umum partainya itu menjadi Capres 2024. Mengingat Golkar diproyeksikan cukup hanya dengan menggaet satu partai saja ambang batas presiden telah terpenuhi.

oleh Yopi Makdori diperbarui 09 Feb 2022, 13:29 WIB
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto blusukan ke pelaku usaha kecil atau UMKM di Makassar. (Foto: Dokumentasi Golkar).

Liputan6.com, Jakarta Partai Golkar memastikan akan mengusung Airlangga Hartarto dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang.

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Golkar Lodewijk Freidrich Paulus di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 8 Februari 2022.

Lodewijk menyampaikan dengan partai apa pun Golkar nanti akan berkoalisi, partainya ingin Airlangga menjadi Capres 2024. Dia menjelaskan bahwa hal itu sesuai amanat dari Musyawarah Nasional (Munas) partai berlambang pohon beringin itu pada Desember 2019 silam.

"Kita capres, karena itu amanat Munas. Kita enggak bisa (Cawapres) itu, itu amanat Munas dan kita di DPR ini pemegang kursi nomor dua terbanyak," ujar dia.

Rencana pengusungan Airlangga bahkan ditebalkan dalam Rapimnas dan Rakernas Partai Golkar tahun lalu.

"Jadi tidak boleh itu kita melanggar keputusan Munas atau keputusan Rapimnas yang sitilahnya sudah dua lapis tertinggi. Jadi kita sudah fokus bagaimana mendorong Pak Airlangga menjadi Capres 2024," tekan Lodewijk.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ini pun optimis akan cukup mudah meloloskan Ketua Umum partainya itu menjadi Capres 2024. Mengingat Golkar diproyeksikan cukup hanya dengan menggaet satu partai saja ambang batas presiden telah terpenuhi.

"Kitakan tinggal mengambil satu partai dengan suara enggak terlalu besar. Jadi itu biar saja dulu mengalir, karena proses partai itu sedang meningkatkan elektoral, coba lihat semua melakukan hal yang sama, tentunya dengan cara-cara yang berbeda," ujar dia.

 


Belum Pastikan Rekan Koalisi

Lodewijk bilang partainya hingga kini belum membidik partai yang bakal digaet untuk koalisi dalam menghadapi Pilpres 2024 nanti.

Kondisi dua tahun jelang hajatan akbar itu, menurut Lodewijk masih menunjukan kondisi cairan di antara partai politik. Sehingga belum terbaca poros di antara para partai. Dia melihat dalam tempo enam bulan mendatang bisa saja kondisinya perlahan mulai menunjukan kutub di antara partai-partai yang ada.

"Kita lihat saja bagaimana ya pasti nanti kalau udah gitu adalah deal-deal antara parpol untuk bagaimana membentuk koalisi yang bagus. Jadi kita tunggu aja, enam bulan ke depan mungkin itu udah keliatan proses kristalisasinya untuk menjadi suatu policy," tandasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya