Liputan6.com, Jakarta Program kartu prakerja memberikan dampak positif terhadap pekerjaan, kewirausahaan, kompetensi kompetensi, inklusi keuangan, ketahanan finansial dan ketahanan pangan bagi para penerima kartu prakerja.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam webinar Dampak Kartu Prakerja sebagai Program Pemulihan Covid-19, Rabu (9/2/2022).
Advertisement
“Ini adalah bukti ilmiah pertama adanya dampak positif kartu prakerja dan evaluasi ini bersifat independen, sepenuhnya penelitian di j-pal southeast asia disiapkan oleh pemerintah Australia, dan Melinda dan Bill Gates foundation,” kata Airlangga.
Sedangkan evaluasi presisi kali didanai oleh Pemerintah Jepang melalui UNDP dan didukung oleh Badan Kebijakan Fiskal (BKF), dalam kolaborasi dengan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja.
"Oleh karena itu pada kesempatan ini saya berterima kasih kepada BKR UNDP dan pemerintah Jepang yang telah mendanai riset presisi ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan, program kartu prakerja merupakan janji kampanye Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang pelaksanaannya ditugaskan kepada kementerian perekonomian untuk mengkoordinasikan program.
“Dan bapak presiden menginginkan adanya pelatihan upskliing bagi jutaan angkatan kerja, terutama kita pada saat ini menghadapi dua disrupsi, yaitu disrupsi terhadap pandemi covid-19 dan disrupsi revolusi industri 4.0 atau transformasi digital,” ujarnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Semi Bansos
Pada pelaksanaan di awal pandemi covid-19, kartu prakerja di refocusing menjadi semi Bansos dan menjadi bagian dari program perlindungan sosial di masa pandemi.
Sebagaimana disampaikan perwakilan dari UNDP resident representative in Indonesia, Norimasa Shimomura, pemerintah berperan dalam menyiapkan anggaran untuk pelaksanaan program kartu prakerja ini.
Pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp 20 triliun untuk program kartu prakerja di tahun 2020, kemudian di tahun 2021 anggaran yang digelontorkan sebesar Rp 21,2 triliun, dan di tahun 2022 disiapkan anggaran Rp 11 triliun untuk kartu prakerja.
Airlangga menegaskan, Kartu prakerja adalah bentuk inovasi dalam pelayanan publik untuk menyalurkan bantuan program secara masif, kepada seluruh masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke dari miangas sampai Pulau Rote.
“Dan ini semua dilakukan dengan inovasi pemerintah yang menerapkan sistem end-to-end digital dengan teknologi berbasis ke laut. End to end digital ini untuk pertama kali dari Kementerian Keuangan dari perbendaharaan negara langsung kepada e-wallet daripada masing-masing peserta,” pungkasnya.
Advertisement