Utamakan Musyawarah, Polisi Minta Warga Desa Wadas Jangan Mau Diadu

Kata polisi, peristiwa bentrokan di Desa Wadas, Purworejo dipicu pro-kontra sesama warga sendiri atas rencana pembangunan Bendungan Bener oleh pemerintah.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 09 Feb 2022, 18:31 WIB
Proses pengukuran hutan di Desa Wadas, Purworejo berlangsung tegang. Aparat mengamankan sejumlah warga. (Liputan6.com/ Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iqbal Alqudusy meminta, warga Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah jangan mau diadu terkait insiden yang terjadi. Menurut dia, musyarawah dalam pro-kontra rencana pembangunan Bendungan Bener oleh pemerintah harus dikedepankan.

Iqbal meyakini, tujuan pembangunan Bendungan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan para petani, dengan tersedianya air dan irigasi teknis yang dibangun menyertai bendungan.

"Melalui bendungan tersebut nantinya lahan daerah sekitar akan menjadi subur karena terairi secara simultan. Bahan pembangunan bendungan tersebut salah satunya diambil dari Wadas yang mengandung andesit," kata Iqbal dalam keterangan diterima, Rabu, (9/2/2022).

Iqbal menjelaskan, ada 617 warga yang memilki tanah di daerah Wadas yang akan dibeli pemerintah dengan harga menguntungkan. BPN Jawa Tengah juga telah menetapkan harga atas tanah sesuai yang berlaku dan pastinya menguntungkan.

Menurut catatan Iqbal, sebanyak 317 warga di daerah Wadas setuju tanahnya dibeli dan dibebaskan untuk pembangunan bendungan. Meski demikian, memang masih ada warga lainnya yang belum setuju atas rencana pemerintah tersebut.

"Mereka pun telah diajak dialog oleh Pemprov Jawa Tengah. Bahkan Pemprov Jateng telah meminta Komnas HAM sebagai mediator atas warga yang masih pro kontra," jelas Iqbal.

Terkait pihak kontra, sambug Iqbal, telah menempuh jalur hukum melalui PTUN dan kasasi dengan hasil kekalahan. Namun, warga kontra menurut informasi diperoleh Iqbal, masih meneror warga yang setuju atas rencana pembangunan.

"Peristiwa bentrokan di Desa Wadas, Purworejo dipicu pro-kontra sesama warga sendiri atas rencana pembangunan Bendungan Bener oleh pemerintah," kata dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Provokasi Oknum Tak Dikenal

Iqbal menuturkan langkah BPN yang didampingi petugas kepolisian kemarin adalah ingin mengukur tanah milik 317 warga yang sudah setuju untuk dibeli. Sayangnya upaya tersebut diprovokasi oleh oknum tak dikenal, sehingga warga yang kontra emosi dan menghalang-halangi tim BPN yang akan mengukur tanah.

"Sebaiknya warga Wadas terus bermusyawarah agar tetap rukun dan harmonis desanya. Jangan mau diprovokasi oleh orang yang tak jelas. Jangan juga mau diadu sesama warga. Kepolisian akan menjamin kenyamanan dan keamanan semua warga Wadas," dia menandasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya