Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md menyebut seluruh warga Desa Wadas Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, yang sempat diamankan polisi telah dipulangkan. Dia memastikan tidak ada korban atau penyiksaan.
"Seluruh warga yang kemarin sempat diamankan di Mapolres Purworejo juga sudah dilepaskan semuanya. Sehingga saat ini semuanya sudah kembali ke rumah masing-masing. Dan sama sekali tidak ada korban atau penyiksaan," jelas Mahfud dalam konferensi pers, Rabu (9/2/2022).
Dia mengakui bahwa pada proses pengamanan memang sempat terjadi gesekan di lapangan. Namun, Mahfud mengatakan gesekan itu terjadi antarwarga, bukan dengan aparat.
"Gesekan itu ekses dari kerumunan warga masyarakat sendiri yang terlibat pro-kontra atas rencana pembangunan dan Polri hanya melakukan langkah-langkah pengamanan di dalam gesekan antarwarga itu," katanya.
Baca Juga
Advertisement
Menurut dia, saat ini Desa Wadas dalam kondisi normal dan kondusif. Mahfud menegaskan tidak ada suasana mencekam di Desa Wadas sebagaimana yang beredar di media sosial maupun pemberitaan.
"Itu sama sekali tidak terjadi sebagaimana yang digambarkan, terutama di media sosial, karena Wadas ini dalam keadaan tenang dan damai, terutama sekarang ini," ujar dia.
"Yang tidak percaya boleh ke sana, siapa saja itu, terbuka tempat itu," sambung Mahfud.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sempat Munculkan Ketegangan
Sebelumnya, proses pengukuran bakal lokasi Proyek Waduk Bener di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, oleh petugas Badan Pertanahan Nasional (BPN), Selasa (8/2/2022) mengalami ketegangan. Polisi mengamankan 23 orang yang disebut-sebut membawa senjata tajam.
"Sebanyak 23 orang yang membawa senjata tajam tersebut kemudian dibawa ke Polsek Bener," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iqbal Alqudusy dalam siaran pers di Semarang.
Menurut Iqbal, saat pengukuran lahan sempat terjadi ketegangan antara warga yang mendukung maupun menolak proyek strategis nasional tersebut. Petugas Gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP Kabupaten Purworejo, kata dia, sudah berada di lokasi untuk mencegah terjadinya gesekan antara kedua kelompok tersebut.
Advertisement