Hong Kong Laporkan Kematian Pertama COVID-19 dalam 5 Bulan Terakhir

Hong Kong telah mencatat lebih dari 2.600 kasus selama dua minggu terakhir dibandingkan dengan hanya dua kasus pada bulan Desember.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Feb 2022, 09:04 WIB
Pelanggan mengenakan masker, membeli sayuran segar di toko pasar basah di Hong Kong, Rabu, 9 Februari 2022. Hong Kong mengumumkan pembatasan virus corona baru yang ketat yang diperparah dengan semakin minimnya pasokan sayuran dikarenakan pengemudi truk yang positif COVID-19. (AP Photo/Vincent Yu)

Liputan6.com, Hong Kong - Seorang pria lanjut usia yang kembali terjangkit COVID-19 di Hong Kong menghembuskan nafas terakhir pada Selasa (8/2), kata Otoritas Rumah Sakit kota. Peristiwa itu adalah kematian pertama dalam lima bulan terakhir yang terjadi di di wilayah tersebut yang berpotensi terkait dengan virus COVID-19.

Pusat keuangan global akan melaporkan rekor setidaknya 1.160 infeksi baru pada Rabu (9/2), penyiar TVB melaporkan, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, demikian dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (

Hong Kong telah mencatat lebih dari 2.600 kasus selama dua minggu terakhir dibandingkan dengan hanya dua kasus pada bulan Desember.

Secara total, wilayah tersebut tersebut telah melaporkan sekitar 16.600 infeksi sejak awal wabah virus corona pada tahun 2020 dan 213 kematian, jumlah yang jauh lebih rendah daripada di kota-kota serupa lainnya.

Otoritas Rumah Sakit mengatakan pada Selasa (8/2) malam bahwa pasien berusia 73 tahun itu sakit kronis sehingga tes positif awal untuk COVID selama pemeriksaan masuk rumah sakit.

Tidak jelas apakah kematiannya akan diklasifikasikan sebagai kematian COVID ke-214 di Hong Kong karena kasus positif awal harus menjalani tes lebih lanjut untuk diklasifikasikan sebagai positif.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Upaya Hong Kong Hadapi COVID-19

Warga mengantre untuk tes virus corona di pusat pengujian sementara COVID-19 di Hong Kong, Senin (7/2/2022). Jumlah infeksi lokal COVID-19 di beberapa negara Asia, termasuk Hong Kong dan Singapura, melonjak setelah liburan Tahun Baru Imlek. (AP Photo/Vincent Yu)

China mengumumkan pembatasan aktivitas terkait virus corona baru yang ketat dan mencatat infeksi baru pada Selasa (8/2), sementara kekurangan sayuran di seluruh kota menambah kesengsaraan karena pengemudi truk yang dites positif tidak dapat keluar dari daratan China.

Hong Kong telah berpegang pada strategi "nol dinamis" yang digunakan oleh China daratan untuk menekan semua wabah virus corona sesegera mungkin untuk menghilangkan virus tersebut.

Pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengatakan Hong Kong tidak dapat mencoba untuk hidup dengan virus, seperti yang dilakukan sebagian besar dunia, karena lebih dari 50 persen orang tua belum divaksinasi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya