Liputan6.com, Sidoarjo - Pencurian tali pocong di Sidoarjo Jawa Timur (Jatim) baru-baru ini tentu tidak bisa lepas dari mitos yang berkembang di masyarakat setempat. Mitosnya, apabila jenazah saat dikuburkan tidak dilepas tali pocongnya, maka rohnya akan bergentayangan dalam wujud pocong.
Selain mitos arwah gentayangan tersebut, berkembang pula mitos mengenai tali pocong yang tak kalah seram. Tali pengikat yang ada di atas pocong dipercaya memiliki tuah untuk pesugihan dan ilmu hitam di luar nalar manusia.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari berbagai sumber, ada banyak mitos tali pocong yang berkembang di masyarakat. Pertama, penggunaan tali pocong agar kebal.
Mitos tali pocong untuk anti bacok dan kebal senjata tajam berasal dari tanah Jawa. Penggunaan tali pocong untuk kekebalan dipakai orang yang ingin memiliki ilmu kadigdayaan.
Karena mitos ini, banyak pelaku tindak kejahatan sengaja mencuri tali pocong dan membawanya saat melakukan tindak kejahatan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Pesugihan dan Pelet
Kedua, tali pocong untuk pesugihan. Banyak yang percaya penggunaan tali pocong untuk pesugihan atau sebagai sarana mengumpulkan kekayaan. Caranya, dengan memakai tali pocong dari makam berusia 40 hari.
Konon arwah dari orang yang telah meninggal ini tidak berada di dalam makamnya. Kebanyakan pelaku ilmu hitam menggunakan tali pocong yang telah dimasukkan ke dalam kendi yang berisi kembang tujuh rupa.
Ketiga, tali pocong sebagai pelet. Pelaku yang menginginkan ilmu pengasihan tinggi biasanya akan mengambil tali pocong dari makam seorang perawan. Tidak sedikit yang percaya, tali pocong yang didapat pada jenazah yang meninggal pada Selasa Kliwon memiliki tuah ilmu pengasih yang luar biasa tinggi.
Bahkan ada juga kepercayaan bahwa jenazah yang dimakamkan pada Selasa Legi memiliki kekuatan mistis yang kuat. Ini membuat masyarakat yang keluarganya dikubur pada Selasa Legi menjadi waspada saat malam hari, agar tidak dibongkar oknum tidak bertanggung jawab dan mencuri tali pocong.
(Tifani)
Advertisement